Menurut Fahmi, hal tersebut menunjukkan adanya ketimpangan.
Ia berharap, ke depannya, Jenderal Andika Perkasa bisa mendorong proporsionalitas itu baik di Kemenhan maupun di parlemen.
"Ini menunjukkan bahwa visi maritim yang didengungkan sejak awal pemerintahan Pak Jokowi belum terlaksana dengan baik," ujar dia.
"Masalah belakangan ini juga lebih banyak di perairan, baik di permukaan maupun bawah permukaan. Kita tahu juga alutsista sudah banyak yang usang," lanjut Fahmi.
Fahmi mengatakan, Jenderal Andika disebut memiliki kedekatan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sehingga membuka peluang untuk mengatasi perosalan ini.
"Ini peluang yang bagus bagi kedua pimpinan untuk bisa lebih intens hidup bersama membahas persoalan bagaimana membangun pertahanan yang ideal dan setara," kata Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.