Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Tragedi Trowek: KA Galuh-Kahuripan Jatuh dan Tabrak Tebing di Tasikmalaya, 20 Orang Tewas

Kompas.com - 24/10/2021, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 26 tahun lalu, tepatnya 24 Oktober 1995, satu rangkaian kereta api (KA) anjlok, terperosok, dan menabrak tebing di lembah Trowek, Kampung Sarapat, Desa Dirgahayu, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Harian Kompas, 25 Oktober 1995 memberitakan, kecelakaan tragis itu terjadi di Km 241, Trowek, Ciawi pada pukul 00.10 WIB.

Kala itu, KA meluncur tanpa bisa dikendalikan, menuruni rel yang melingkar, anjlok, dan jatuh ke tebing. Rel di daerah itu memang membelok melingkari bukit dan menurun tajam.

Kecelakaan itu sendiri mengakibatkan 20 orang tewas dan 90 orang lainnya luka berat dan ringan.

Baca juga: Syarat Lengkap dan Terbaru Naik Kereta Api Mulai 22 Oktober 2021

Kronologis kejadian

KA nahas dengan traksi ganda atau dua lokomotif yang menarik 13 gerbong itu merupakan gabungan dari KA Kahuripan yang melayani jurusan Jakarta-Kediri (tujuh gerbong) dan KA Galuh jurusan Jakarta-Banjar (enam gerbong).

Menurut pengakuan beberapa penumpang yang selamat, KA Kahuripan berangkat dari Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB, dan berjalan mulus hingga Stasiun Cibatu, Garut.

Lalu, sekitar pukul 23.00 WIB, sudah ada KA Galuh yang sedang berhenti di Stasiun Cibatu karena mengalami gangguan pada lokomotif.

Di Cibatu, KA Galuh yang sedang menuju Banjar akhirnya dirangkaikan dengan KA Kahuripan.

Usai dirangkaikan menjadi 13 gerbong dan diberangkatkan dari Stasiun Cibatu, sejumlah penumpang melukiskan bahwa jalannya KA berguncang-guncang.

Kecepatan tinggi, kereta berguncang

Guncangan semakin keras ketika KA melewati perbukitan di perbatasan Kabupaten Garut-Tasikmalaya, tetapi kecepatan KA tetap tinggi sejak meninggalkan Stasiun Cibatu.

Mendekati Stasiun Trowek, yang terletak di Desa Dirgahayu, Kecamatan Ciawi yang relnya menurun dan membelok hampir setengah lingkaran, terasa kecepatan KA tak berubah.

Begitu melewati jembatan Sungai Cibahayu, lokomotif pertama anjlok ke kanan menghantam tebing.

Menurut pengakuan salah satu penumpang, sebelumnya ada petugas yang berlari-lari di kereta untuk menarik rem, tapi tidak berhasil.

KA pun berguncang keras, gerbong kedua langsung loncat naik ke tebing setinggi 5 meter di kanan rel.

Gerbong ketiga anjlok ke sebelah kiri rel dan gerbong keempat menabrak tebing di kiri rel pula. Gerbong lainnya tetap bertengger di atas rel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com