Beberapa penyakit lain yang juga bisa menyebabkan hipoglikemia adalah hepatitis, penyakit ginjal, kelainan pankreas, serta gangguan pada kelenjar pituitari.
Orang dengan hipoglikemia terkadang nampak seperti orang mabuk yang hilang kesadaran, susah berjalan, dan terus meracau.
Selain memiliki napsu makan yang meningkat, hipoglikemia juga terkadang disertai anxiety, kulit pucat, gemetar, berkeringat dan rasa geli seputar mulut.
3. Kurang tidur
Kurang tidur bisa mempengaruhi hormon yang mengatur sinyal lapar dalam tubuh. Orang yang sering begadang biasanya memiliki napsu makan besar yang susah terpuaskan.
Efek lain dari kurang tidur adalah tak bisa fokus, perubahan mood yang terjadi sangat cepat, ceroboh, juga pertambahan berat badan.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau
4. Stres
Ketika stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Efek samping hormon ini adalah meningkatkan sinyal lapar tubuh.
Banyak orang yang tengah stres selalu mencari makanan-makanan tinggi zat gula, tinggi lemak, atau keduanya.
Keinginan tubuh berburu makanan-makanan tinggi zat gula dan lemak ini adalah mekanisme alami tubuh yang ingin meredam bagian otak yang membuat seseorang selalu gelisah dan khawatir.
Selain keempat gangguan penyakit di atas, lapar yang terus-menerus datang bisa pula terjadi karena Anda tengah menjalankan diet yang tak seimbang, efek pengonsumsian obat antihistamin dan antidepresan, proses kehamilan, dehidrasi, juga pengonsumsian diet soda.
Jadi ketika Anda terus merasa lapar padahal perut sudah terisi berbagai jenis bahan makanan, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Gejala Depresi pada Anak-anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.