Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Oleh sebab itu, diperlukan investigasi lebih lanjut terkait penelitian ini.
"Maka kesimpulan penelitiannya di 2019 itu dikatakan it is need further investigation, jadi ini dibutuhkan investigasi, penyelidikan, penelitian lainnya supaya kita bisa menyampaikan bahwa ini bisa mengobati kanker," terang Marudut.
Marudut juga mengatakan bahwa informasi tentang air alkali yang disebutkan dalam narasi yang beredar itu keliru.
"Air alkali kan (bersifat) basa. Diukur saja pH-nya, itu akan mejadi asam. Ini kekeliuran," tutur Marudut.
Ia menjelaskan, nanas memiliki pH sekitar 4 dan bersifat asam. Apabila nanas direndam air dan difermentasi, maka bakteri lactic acid akan masuk ke dalamnya dan membuatnya menjadi semakin asam.
Proses perendaman nanas itu bisa jadi dimaksudkan untuk membuatnya memiliki kadungan antioksidan tinggi seperti cuka apel.
"Ini yang berpengaruh untuk antioksidan dan dia akan berperan sebagai antiiflamasi," katanya. Kandungan ini memang mampu mengatasi beberapa penyakit.
Namun, seperti yang ia sebutkan sebelumnya, penelitian tentang nanas masih perlu penyelidikan lebih lanjut sehingga khasiatnya belum bisa langsung disimpulkan.
Kendati demikian, Marudut memastikan bahwa buah nanas memang memiliki kandungan gizi yang baik.
"Nanas itu bagus. Baik dimakan fresh atau sebagai cuka nanas," imbuh dia.
Informasi yang menyebut bahwa air rebusan nanas dapat membunuh sel-sel kanker adalah tidak benar alias hoaks.
Klaim serupa sebelumnya sudah pernah beredar pada Juni 2021, dan telah dibantah oleh sejumlah pakar kesehatan.
Penyakit dan sel kanker tidak bisa sembuh begitu saja karena mengonsumsi nanas, baik buah maupun air rebusannya, atau makanan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.