Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Hentikan, 9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi

Kompas.com - 05/10/2021, 10:40 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Gigi bisa rusak karena berbagai penyebab. Bisa karena paparan bakteri, kurangnya menjaga kebersihan rongga mulut, atau trauma karena benturan.

Selain faktor di atas, ada pula kebiasaan-kebiasaan buruk harian yang terus kita lakukan berulang-ulang padahal terbukti bisa merusak gigi.

Kebanyakan orang tak menyadari bahwa kebiasaan buruk yang mereka lakukan bisa berimbas pada kesehatan gigi dan mulut.

Kebiasaan buruk ini bisa mengubah warna gigi juga menimbulkan pembusukan di lubang-lubang gigi.

Apa saja kebiasaan buruk tersebut?

Baca juga: Pertolongan Pertama pada Sakit Gigi

1. Mengunyah es batu

Dilansir dari On Health, mengunyah es batu nampak sebagai kebiasaan yang aman-aman saja. Padahal, kebiasaan ini bisa merusak enamel gigi.

Retakan enamel ini bisa berkembang makin besar dan lebar sehingga bisa menyebabkan lubang gigi.

2. Menggertakkan gigi

Kebiasaan menggertakkan gigi bisa membuat retakan pada lapisan gigi.Unsplash/Engin Akyurt Kebiasaan menggertakkan gigi bisa membuat retakan pada lapisan gigi.
Menggertakkan gigi juga kebiasaan yang harus segera dihilangkan. Kebiasaan yang berhubungan dengan stres dan anxiety ini juga bisa merusak gigi.

Ketika Anda menggertakkan gigi, tekanan antar gigi atas dan gigi bawah bisa merusak enamel dan membuat retakan gigi.

Selain itu, tekanan tersebut juga bisa membuat gigi tumbuh tak rata juga bisa menyebabkan adanya gangguan pada persendian rahang.

Sayangnya, kebiasaan yang juga bisa memicu sakit kepala ini seringnya terjadi di saat tidur sehingga tak bisa dikontrol dengan leluasa. 

Namun jika penyebabnya adalah stres atau tekanan pikiran, maka Anda harus mencari solusi yang bisa meredakan stres yang ada agar kebiasaan buruk menggertakkan gigi bisa berhenti.

Baca juga: Sejarah Pasta Gigi, Remukan Cangkang Telur hingga Lahirnya Fluoride

3. Terlalu sering menghisap permen pelega tenggorokan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com