Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Ini Dugaan Penyebab dan Dampaknya

Kompas.com - 04/10/2021, 07:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Teluk Jakarta disebut-sebut tercemar parasetamol. 

Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit punggung, nyeri haid, sakit gigi, badan ngilu, nyeri otot, dan sakit setelah operasi.

Selain itu, parasetamol juga digunakan untuk menurunkan demam serta membantu mengatasi pilek dan flu. 

Baca juga: Limbah di Teluk Jakarta Mengandung Parasetamol

Riset di jurnal sciencedirect.com

Ramai soal Teluk Jakarta mengandung parasetamol kali pertama dimuat dalam laman jurnal sciencedirect.com.

Artikel itu berjudulKonsentrasi Tinggi Parasetamol dalam Limbah yang Mendominasi Perairan Teluk Jakarta, Indonesia”.

Terkait temuan tersebut, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta berencana mengusut sumber pencemaran yang menyebabkan Teluk Jakarta tersebut mengandung parasetamol.

"Kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarannya,” ujar Yogi, dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Dugaan penyebab

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/10/2021), para peneliti LIPI menyebutkan, terdapat tiga kemungkinan sumber pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta.

Dugaan tersebut yakni berasal dari konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, serta industri farmasi.

Terkait dugaan pencemaran dari konsumsi masyarakat yang berlebihan ini bisa bersumber dari tingginya angka penduduk di Jakarta dan bebasnya peredaran obat yang dijual tanpa resep dokter.

Selain itu, rumah sakit dan industri farmasi bisa berpotensi sebagai sumber pencemaran apabila tidak memiliki sistem pengelolaan air limbah yang optimal.

Hal itu bisa menyebabkan sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke perairan, mengalir ke sungai dan akhirnya menuju laut.

Baca juga: Dua Kemungkinan Asal Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta

 

Dampak pencemaran parasetamol

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin, yang merupakan salah satu peneliti dalam temuan tersebut, mengatakan ada sejumlah dampak buruk pencemaran kandungan parasetamol di Teluk Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/10/2021), Zainal menyampaikan, hal ini bisa menjadi berbahaya karena pada dasarnya konsep dasar sebuah obat adalah racun ketika penggunaannya tidak tepat.

“Semua obat itu racun kalau kita menggunakan berlebih. (Itulah) mengapa dokter selalu memberi dosis (misalnya) diminum dua kali sehari, karena ada indikasi. Artinya sama saja, semua obat tidak jauh berbeda,” kata Zainal.

Baca juga: Viral, Twit Air Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Ini Kata Pemprov DKI dan Dugaan Asalnya

Meski demikian, pihaknya enggan menyebut Teluk Jakarta yang memiliki kandungan parasetamol tersebut beracun.

Hal ini karena kandungan parasetamol yang ditemukan tidak berada di level yang dapat membahayakan seseorang.

"Artinya ini kan belum sampai menyebabkan keracunan atau kematian, karena ini kan konsentrasinya nano gram per liter," kata dia.

Lebih lanjut, Zainal menyebutkan, kandungan parasetamol di Teluk Jakarta tak memberi efek langsung pada manusia, tetapi bisa berdampak pada ekosistem hewan pada daerah itu.

"Konsentrasi sangat ini (kecil) tapi memberi dampak bukan ke manusia saja, tapi ke hewan yang ada di sana. Melindungi hak hewan yang (memiliki manfaat) penting bagi kelangsungan hidup kita juga," ujar Zainal.

Baca juga: Kenali Apa itu Obat Paracetamol, Fungsi, Efek Sampingnya

 

Tindak lanjut temuan

Terkait dengan temuan ini, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menyampaikan terima kasih kepada para peneliti.

Namun, Yogi menyebutkan, pihaknya sebenarnya secara rutin sudah memantau kualitas air di Jakarta.

Akan tetapi, memang variabel pencemaran parasetamol tidak termasuk.

Aturan terkait variabel pencemaran ini sebagaimana tercantum dalam PP 22/2021.

Meski demikian, pada prinsipnya temuan parasetamol memberi indikasi adanya pencemaran di Teluk Jakarta.

"Sesuatu yang tidak pada tempatnya atau sesuatu yang melebihi kadarnya di suatu tempat adalah pencemaran," ujar dia.

Dalam buletin tersebut disampaikan bahwa konsentrasi tinggi parasetamol yang terdeteksi di Angke dengan kadar 610 ng/L dan Ancol 420ng/L.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol Konsentrasi Tinggi, DLH Uji Sampel

(Sumber: Kompas.com/Djati Waluyo, Singgih Wiryono | Editor Ivany Atina Arbi, Irfan Maullana, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com