KOMPAS.com - Berita tentang sejarah peristiwa Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI menjadi berita yang paling banyak dibaca.
Selanjutnya mengenai respons dari Satgas Covid-19 terkait aplikasi PeduliLindungi yang tak lagi menjadi syarat naik kereta api dan pesawat.
Kemudian, jawaban dari pertanyaan apakah peserta Prakerja dengan nilai akhir pelatihan jelek akan tetap mendapat bantuan atau insentif.
Begitu juga jawaban dari pertanyaan mengapa seragam Satpam kini mirip dengan polisi juga terjawab dalam artikel terpopuler.
Berikut berita terpopuler Tren, Jumat (30/9/2021) hingga Sabtu (1/10/2021) pagi.
Hari ini 56 tahun yang lalu, Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI) yang memakan korban sejumlah jenderal TNI AD terjadi pada 1965.
Mereka yang menjadi korban adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tistodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, Lettu Pierre Andreas Tendean.
Seperti apa sejarah peristiwa memilukan ini?
Masyarakat yang akan bepergian dengan menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat tak lagi wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi mulai Oktober 2021.
Opsi ini berangkat dari keresahan sejumlah masyarakat yang mengalami kesulitas mengunduh aplikasi PeduliLindungi, baik itu karena tak memiliki ponsel pintar, maupun kapasitas ponsel tidak cukup untuk mengunduh aplikasi.
Begini respons Satgas:
Peserta Prakerja wajib membeli dan mengikuti pelatihan pertama sebagai syarat mendapat insentif.
Setelah proses pelatihan, peserta akan melalui ujian kompetensi akhir, sebelum mendapatkan sertifikat dari mitra Kartu Prakerja.
Namun, bagaimana jika nilai akhir pelatihan jelek?
Ada yang berbeda ketika kita hendak memasuki fasilitas publik, perbankan, atau kawasan tertentu.