Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Longsor Salju di Rusia, Lebih dari 100 Orang Tewas

Kompas.com - 20/09/2021, 08:57 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 19 tahun lalu, tepatnya 20 September 2002, sejarah mencatat, terjadi bencana longsor salju di Rusia mengubur sebuah desa dan menewaskan lebih dari 100 orang.

Longsor salju itu berasal dari gletser Kolka yang berada di atas kota Vladikavkaz, Ossetia Utara, dan mengubur desa Karmadon di bawah timbunan salju.

Melansir History, bencana tersebut bermula ketika wilayah Ossetia Utara di Rusia dilanda banjir parah pada Juni 2002.

Banjir yang dibarengi dengan kedatangan musim panas yang lebih awal serta lebih panas itu terbukti menjadi permulaan dari bencana yang jauh lebih besar pada bulan September 2002.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Latar Belakang, dan Detail Peristiwanya

Desa yang terkubur salju

Pada 20 September 2002 sore, bongkahan es dengan tinggi sekitar 121 meter pecah dari gletser besar di atas Vladikavkaz dan jatuh ke sisi gunung.

Longsoran yang dihasilkan dari pecahan itu meluncur dengan kecepatan yang terus bertambah, hingga mencapai hampir 160 km per jam pada kecepatan tercepatnya.

Longsoran itu bergerak hingga sejauh 32 km, dan menghancurkan semua yang ada di jalurnya, termasuk sebuah desa bernama Karmadon.

Desa Karmadon yang berada di jalur longsoran itu benar-benar terkubur oleh berton-ton batu dan es. Upaya penyelamatan segera dimulai dan berlanjut selama berminggu-minggu.

Berkat kerja keras yang dilakukan, 27 orang berhasil ditarik keluar dari timbunan salju dalam keadaan hidup.

Akan tetapi, menemukan jenazah korban ternyata jauh lebih sulit. Bahkan, berminggu-minggu setelah longsoran salju itu terjadi, hanya sedikit yang berhasil ditemukan dari 150 orang yang dilaporkan hilang

Bencana itu juga mengakibatkan kerugian 20 juta dollar AS.

Seandainya longsoran salju itu meluncur lebih jauh lagi dan menghantam Vladikavkaz, jumlah korban tewas dan kerusakan akan jauh lebih buruk.

Terjadi dengan cepat

Melansir The Atlantic, 18 Oktober 2016, hanya dibutuhkan waktu kurang dari tujuh menit bagi longsoran salju itu untuk mengubur seluruh desa.

Bencana itu mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas, termasuk aktor terkenal Rusia bernama Sergei Bodrov, Jr.

Para ahli belum pernah melihat pergerakan gletser seperti yang terjadi di Kolka.

Mereka menyebutkan, bencana itu tampak seperti aliran es yang setara dengan aliran piroklastik gas panas dan batu yang menyembur keluar dari Vesuvius dan meratakan Pompeii.

Para ahli juga terkejut karena longsoran itu dapat mencapai kecepatan tinggi di permukaan yang kemiringan rata-ratanya hanya enam derajat di atas horizontal.

“Kita tidak berbicara tentang gletser yang jatuh dari puncak gunung,” kata Stephen Evans, seorang profesor teknik geologi di University of Waterloo.

Evans telah mempelajari situs Kolka secara langsung segera setelah bencana itu terjadi.

“Saya berjalan ke atas (bukit) tanpa berkeringat. Enam derajat  itu benar-benar hampir datar," jelas Evans.

Fenomena baru

Evans dan sejumlah peneliti lain mengusulkan bahwa pecahan gletser Kolka dan longsoran salju yang terjadi setelahnya mewakili bentuk pergerakan glasial yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Sebagian besar gletser bergerak dengan kecepatan yang lamban, sekitar 10 meter ke depan per tahun. Terkadang, kecepatan itu meningkat menjadi 10 meter per hari, kemudian kembali ke kecepatannya yang biasa. 

Para peneliti menilai, gletser Kolka telah menjadi sesuatu yang lebih. Mereka menyebutnya sebagai "aliran puing gletser", yang mampu melaju lebih dari 10 meter per detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com