Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi untuk Mengatasi Double Chin atau Dagu Ganda

Kompas.com - 02/09/2021, 09:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Double chin atau dagu ganda adalah problema bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih.

Meski sebenarnya problema dagu ganda atau dagu berlipat juga bisa disebabkan oleh banyak faktor lain selain obesitas.

Semisal faktor keturunan atau genetik atau faktor elastisitas kulit yang menurun akibat proses penuaan.

Penurunan elastisitas kulit bisa membuat kulit mengendur dan menyebabkan area di sekitar dagu seperti memiliki dagu ganda.

Dilansir dari berbagai sumber, ada berbagai terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi atau menghilangkan double chin.

Baca juga: Home Waxing, Metode Membersihkan Bulu Tubuh dengan Bahan Alami

4 gerakan senam wajah

Ada beberapa senam wajah yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengatasi dagu ganda.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah gerakan senam yang bisa mengencangkan area dagu dan leher Anda:

1. Senam rahang

Mendongakkan kepala adalah salah satu gerakan yang bisa digunakan untuk mengencangkan kulit leher.Unsplash/Valentina Aleksand Mendongakkan kepala adalah salah satu gerakan yang bisa digunakan untuk mengencangkan kulit leher.
Untuk melakukan senam ini, duduk di tempat yang nyaman, kemudian dongakkan kepala hingga mata menghadap ke langit-langit.

Majukan rahang ke bawah ke depan dan ke belakang hingga kulit dan otot di leher terasa mengencang dan mengendur.

2. Senam bola

Ambil bola plastik, dan jepit dengan leher dan rahang bawah Anda. Tundukkan kepala dan jepit bola kencang-kencang menggunakan rahang bawah.

Lakukan 25 jepitan setiap hari, bisa pagi atau malam.

Baca juga: Deodoran Efektif dari Bahan Alami

3. Senam bibir

Dongakkan kembali kepala hingga mata menghadap langit-langit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com