Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Korean Air Jatuh Ditembak Sukhoi di Laut Jepang, 269 Tewas

Kompas.com - 01/09/2021, 08:33 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Hasil penyelidikan

Dikutip dari Harian Kompas 19 Desember 1983, team ahli ICAO (International Civil Aviation Organisation), badan penyidik khusus PBB, sampai pada kesimpulan bahwa penyimpangan pesawat Korean Airlines KE 007 dari rutenya, disebabkan karena awak pesawat kurang perhatian dan kurang waspada.

Laporan ICAO setelah penyelidikan selama dua bulan lebih itu menyebut, tidak melihat bukti-bukti bahwa penyimpangan tersebut disengaja.

Disebutan, ada kesalahan menyetel koordinat garis lintang posisi pesawat sejak meninggalkan Anchorage.

Kemungkinan kedua, KE 007 terbang dengan arah konstan sehingga lalai memonitor INS.

Di sisi lain, konsentrasi awak yang menurun akibat kelelahan, yang biasa terjadi dalam penerbangan panjang dalam kegelapan malam.

Kecelakaan umumnya terjadi sebagai akibat dari akumulasi kesalahan-kesalahan kecil yang tidak segera disadari.

Dalam kejadian seperti itu awak harus segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi situasi. Secara refleks awak akan bekerja karena ini menyangkut reputasi dan tanggungjawab. Ini juga yang dilakukan awak KE 007.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misteri Hilangnya Kapal SS Waratah 27 Juli 1909

Tanggapan atas ditembaknya pesawat

Melansir History, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai insiden September 1983, pemerintah Soviet hanya mencatat bahwa sebuah pesawat tak dikenal telah ditembak jatuh di atas wilayah Rusia.

Pemerintah Amerika Serikat bereaksi terhadap bencana tersebut. Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Soviet tahu pesawat itu adalah pesawat penumpang sipil tak bersenjata.

Lima hari setelah insiden itu, pihak Soviet mengakui bahwa pesawat itu memang pesawat penumpang, tetapi pilot Soviet tidak mengetahui hal ini.

Seorang pejabat tinggi militer Soviet menyatakan bahwa penerbangan KAL telah terlibat dalam kegiatan spionase.

Pemerintahan Reagan menanggapi dengan menangguhkan semua layanan penerbangan penumpang Soviet ke Amerika Serikat, dan membatalkan beberapa perjanjian yang sedang dinegosiasikan dengan Soviet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com