Dikutip dari Harian Kompas 19 Desember 1983, team ahli ICAO (International Civil Aviation Organisation), badan penyidik khusus PBB, sampai pada kesimpulan bahwa penyimpangan pesawat Korean Airlines KE 007 dari rutenya, disebabkan karena awak pesawat kurang perhatian dan kurang waspada.
Laporan ICAO setelah penyelidikan selama dua bulan lebih itu menyebut, tidak melihat bukti-bukti bahwa penyimpangan tersebut disengaja.
Disebutan, ada kesalahan menyetel koordinat garis lintang posisi pesawat sejak meninggalkan Anchorage.
Kemungkinan kedua, KE 007 terbang dengan arah konstan sehingga lalai memonitor INS.
Di sisi lain, konsentrasi awak yang menurun akibat kelelahan, yang biasa terjadi dalam penerbangan panjang dalam kegelapan malam.
Kecelakaan umumnya terjadi sebagai akibat dari akumulasi kesalahan-kesalahan kecil yang tidak segera disadari.
Dalam kejadian seperti itu awak harus segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi situasi. Secara refleks awak akan bekerja karena ini menyangkut reputasi dan tanggungjawab. Ini juga yang dilakukan awak KE 007.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misteri Hilangnya Kapal SS Waratah 27 Juli 1909
Melansir History, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai insiden September 1983, pemerintah Soviet hanya mencatat bahwa sebuah pesawat tak dikenal telah ditembak jatuh di atas wilayah Rusia.
Pemerintah Amerika Serikat bereaksi terhadap bencana tersebut. Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Soviet tahu pesawat itu adalah pesawat penumpang sipil tak bersenjata.
Lima hari setelah insiden itu, pihak Soviet mengakui bahwa pesawat itu memang pesawat penumpang, tetapi pilot Soviet tidak mengetahui hal ini.
Seorang pejabat tinggi militer Soviet menyatakan bahwa penerbangan KAL telah terlibat dalam kegiatan spionase.
Pemerintahan Reagan menanggapi dengan menangguhkan semua layanan penerbangan penumpang Soviet ke Amerika Serikat, dan membatalkan beberapa perjanjian yang sedang dinegosiasikan dengan Soviet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.