Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Vaksin Tetap Perlu meski Tubuh Punya Antibodi Alami

Kompas.com - 01/09/2021, 07:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 kini mulai diterapkan secara luas sebagai persyaratan untuk dapat memasuki suatu tempat atau acara.

Persyaratan wajib vaksin di antaranya dapat dijumpai saat seseorang akan memasuki mal atau pusat perbelanjaan, bahkan untuk syarat SKD CPNS di Jawa, Madura, dan Bali.

Seiring mulai diberlakukan sebagai syarat akses tempat publik, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Kendati demikian, masih ada sebagian orang yang enggan atau menolak untuk divaksin.

Salah satu alasan penolakan itu adalah anggapan bahwa tubuh sudah memiliki sistem kekebalan atau antibodi alami, sehingga tidak perlu lagi disuntik vaksin.

Benarkah demikian? Berikut penjelasan dari dokter:

Baca juga: Ini Data Aplikasi E-HAC dari Kemenkes yang Diduga Alami Kebocoran

Penjelasan dokter

Dokter Patologi Klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasan mengenai antibodi yang dihasilkan secara alami dan antibodi yang dihasilkan setelah mendapatkan vaksinasi.

Penjelasan itu ia unggah di laman Facebook miliknya pada Selasa (31/8/2021).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Tonang pada Selasa (31/8/2021) untuk mengutip unggahannya di Facebook.

Tonang menjelaskan, sejak lahir manusia memang sudah memiliki antibodi terhadap setiap benda asing yang memasuki tubuhnya.

Akan tetapi, jika benda asing itu belum pernah ditemui sebelumnya, maka tubuh juga belum memiliki antibodinya.

"Maka umumnya kita belum punya antibodi Covid-19. Adanya antibodi Covid-19 hanya bila sudah pernah terinfeksi," jelas Tonang.

"Jadi pilihannya: terpaksa terinfeksi, atau berusaha vaksinasi lebih dulu," sambung dia.

Baca juga: Aturan Perjalanan Darat, Laut, dan Udara PPKM 31 Agustus-6 September

Tonang menyebutkan, ada perbedaan mendasar antara terinfeksi Covid-19 dengan mendapatkan vaksin Covid-19.

Menurut Tonang, infeksi itu terjadi secara alami dan acak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com