Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 31 Agustus: Kematian Harian Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia | Varian Baru C.1.2 Ditemukan di Afrika Selatan

Kompas.com - 31/08/2021, 08:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Dilansir dari laman Worldometers, hingga Selasa (31/8/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 217.788.041 (217 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 194.685.050 (194 juta) pasien telah sembuh dan 4.522.138 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.580.853 dengan rincian 18.467.165 pasien dengan kondisi ringan dan 113.688 dalam kondisi serius.

Baca juga: Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 39.879.651 kasus, 655.700 orang meninggal, total sembuh 30.922.157
  2. India: 32.767.749 kasus, 438.589 orang meninggal, total sembuh 31.951.964
  3. Brasil: 20.752.281 kasus, 579.643 orang meninggal, total sembuh 19.692.898
  4. Rusia: 6.901.152 kasus, 182.429 orang meninggal, total sembuh 6.162.430
  5. Inggris: 6.757.650 kasus, 132.485 orang meninggal, total sembuh 5.427.062.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah seaktu-waktu.

Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna dan Siapa Saja yang Boleh Menggunakannya?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (30/8/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 5.436 dari 78.055 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.079.267 orang.

Baca juga: Potensi KIPI Vaksin Covid-19 Moderna dan Cara Mengatasinya...

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 19.398 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 3.743.716 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 568 orang, sehingga totalnya kini menjadi 132.491.

Tambahan 568 itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka penambahan kematian harian tertinggi ketiga di dunia, di bawah Rusia dan Iran.

Baca juga: Tanya Jawab soal Vaksin Pfizer dan Moderna: Dari Cara Daftar Vaksinasi, Efek Samping hingga Cara Mengatasinya

India

India pada Sabtu (28/8/2021) melaporkan 46.759 kasus baru Covid-19, tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Lonjakan kasus itu disebut terjadi usai negara bagian selatan India, Kerala, menghelat festival akbar.

Reuters yang melansir data pemerintah India memberitakan, total kasus Covid-19 di negara Asia Selatan itu mencapai hampir 32,7 juta dan kematian meningkat 509 menjadi 437.370 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Misteri Temuan Mayat-mayat di Sungai Gangga, Apa Penyebabnya?

Kerala, yang pada pekan lalu merayakan festival lokal, menyumbang 70 persen dari kasus baru.

India telah memberikan lebih dari 10 juta dosis vaksin dalam 24 jam terakhir, rekor nasional yang disebut Perdana Menteri Narendra Modi sebagai "prestasi penting" bagi negara itu menjelang kekhawatiran lonjakan infeksi lainnya.

Secara total India telah memberikan lebih dari 622 juta dosis vaksin, memberikan setidaknya satu dosis kepada lebih dari setengah dari 944 juta orang dewasa.

Baca juga: Saat Puluhan Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Dibuang di Sungai Gangga...

Australia

Seorang pria berjalan melewati petugas polisi yang berpatroli di jalan-jalan kawasan pusat bisnis Sydney pada 31 Juli 2021, ketika pihak berwenang memperingatkan terhadap protes anti-lockdown. AFP PHOTO/DAVID GRAY Seorang pria berjalan melewati petugas polisi yang berpatroli di jalan-jalan kawasan pusat bisnis Sydney pada 31 Juli 2021, ketika pihak berwenang memperingatkan terhadap protes anti-lockdown.

Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, pusat wabah Covid-19 saat ini, akan mencapai puncak rawat inap perawatan intensif pada Oktober karena kasus yang menumpuk.

Sebagaimana diberitakan CNA, Senin (30/8/2021), hal itu di tengah pelaporan rekor kenaikan harian infeksi baru pada Senin (30/8/2021).

New South Wales mengumumkan rekor 1.290 kasus baru Covid-19, ketika negara itu berjuang untuk menahan varian Delta yang sangat menular dari virus corona.

Baca juga: 7 Bantuan yang Digelontorkan Selama Pandemi Covid-19

Perdana Menteri Gladys Berejiklian mengatakan, negara bagian sedang mempersiapkan ruang rawat inap tambahan karena infeksi menumpuk, sebelum peningkatan cakupan vaksinasi mulai mengurangi tekanan.

"Kami mengantisipasi bahwa bulan terburuk, waktu terburuk untuk unit perawatan intensif kami adalah pada Oktober," kata Berejiklian.

"Kami perlu mengelola berbagai hal secara berbeda karena kami berada di tengah pandemi, tetapi kami akan mengatasinya," imbuh dia.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Afrika Selatan

Afrika Selatan bersiap menghadapi gelombang kedua, karena banyak orang akan bepergian provinsi untuk liburan dan mengunjungi keluarga mereka.AP PHOTO/JEROME DELAY Afrika Selatan bersiap menghadapi gelombang kedua, karena banyak orang akan bepergian provinsi untuk liburan dan mengunjungi keluarga mereka.

Ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi varian virus corona baru dengan banyak mutasi.

Akan tetapi, mereka belum memastikan apakah lebih menular atau mampu mengatasi kekebalan yang diberikan oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.

Dilansir dari Reuters, Senin (30/8/2021), varian baru yang dikenal sebagai C.1.2, pertama kali terdeteksi pada Mei, dan kini telah menyebar ke sebagian besar provinsi di Afrika Selatan.

Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus yang Mulai Terdeteksi di Indonesia

C.1.2 juga menyebar ke tujuh negara lain di Afrika, Eropa, Asia, dan Oseania, menurut penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat (peer-reviewed).

Varian baru itu mengandung banyak mutasi yang terkait dengan varian-varian lain virus corona dengan peningkatan penularan dan penurunan sensitivitas terhadap antibodi penetralisir.

Namun, mutasi-mutasi itu muncul dalam campuran yang berbeda-beda dan para ilmuwan belum yakin bagaimana mereka akan mempengaruhi perilaku virus.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Hiperendemi, Epidemi, dan Pandemi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com