Selain menggencarkan vaksinasi, menurut Dicky, tingkat positivity rate juga perlu diperhatikan untuk menerapkan kebijakan ini.
Angka positivity rate adalah angka dari jumlah kasus harian dibagi dengan jumlah pemeriksaan harian dan dikali 100.
Apabila angka positivity rate di atas 10 persen, maka menandakan pandemi di suatu negara dalam kondisi tidak terkendali.
"Kalau posivity rate tercapai diantara 5-8 persen meskipun vaksinasi cakupannya masih jauh, lambat, situasinya akan kecil risiko paparan," jelas Dicky.
Apabila kebijakan kartu atau sertifikat vaksin sebagai syarat masuk tempat umum diterapkan, tetapi angka kasus Covid-19 masih tinggi, maka akan berpotensi meningkatkan angka infeksi.
"Sebaliknya, kalau ia kemana-mana membawa (kartu) vaksin, sertifikat, tetapi positivity ratenya tinggi ya berisiko sekali," imbuh dia.