KOMPAS.com - Dua harimau di Taman Margasatwa Ragunan terinfeksi virus corona.
Dua harimau bernama Tino dan Hari iru terinfeksi sejak 15 Juli 2021 dan menjalani perawatan khusus.
"Di Taman Margasatwa Ragunan mereka tinggal. Ya, Hari dan Tino adalah Harimau Sumatera. Mereka didiagnosis positif Covid-19 pada 15 Juli lalu," demikian informasi yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam unggahan pada akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Minggu (1/8/2021).
View this post on Instagram
Infeksi Covid-19 pada hewan tentu jadi kekhawatiran tersendiri. Selain dua harimau ini, di sejumlah negara sejumlah hewan lain seperti kucing dan anjing juga dilaporkan positif Covid-19.
Baca juga: Hewan Positif Covid-19: Harimau di AS, Anjing di Hong Kong, dan Kucing di Belgia
Seperti apa gejala Covid-19 pada hewan?
Beberapa hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk kucing dan anjing, telah dilaporkan terinfeksi virus corona.
Penyebabnya, sebagian besar dinyatakan positif setelah kontak erat dengan manusia penderita Covid-19.
Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penelitian terkait hal ini masih terus dilakukan.
Belum ada bukti bahwa virus dapat menyebar ke manusia dari kulit, bulu, atau rambut hewan peliharaan.
Oleh karena itu, jangan menyeka atau memandikan hewan peliharaan dengan disinfektan kimia, alkohol, hidrogen peroksida, atau produk lain, seperti pembersih tangan, tisu pembersih meja, atau pembersih industri atau permukaan lainnya.
Hubungi dokter hewan jika Anda terinfeksi Covid-19 dan hewan peliharaan mengalami gejala berikut:
Jika pemilik hewan menderita Covid-19 dan hewan peliharaan bergejala, maka jangan langsung membawa sendiri hewan peliharaan ke klinik hewan.
Hubungi dokter hewan melalui konsultasi telemedicine. Dokter akan mengevaluasi langkah yang tepat untuk merawat hewan yang sakit.
Diberitakan BBC, 1 Juli 2021, di Belanda, sebanyak 310 hewan peliharaan di 196 rumah menjalani tes swab untuk mendeteksi infeksi Covid-19.
Hasilnya, 6 kucing dan 7 anjing menunjukkan hasil tes PCR positif, sementara 54 hewan dinyatakan positif antibodi virus.
"Jika Anda terinfeksi Covid-19, Anda harus menghindari kontak dengan kucing atau anjing Anda, seperti yang Anda lakukan dengan orang lain," kata Dr Els Broens, dari Universitas Utrecht.
Studi lain oleh University of Guelph di Ontario, Kanada, menemukan kucing yang tidur di tempat tidur pemiliknya memiliki risiko infeksi berbeda.
Sebanyak 48 ekor kucing dan 54 ekor anjing dari 77 rumah tangga diuji antibodi Covid-19.
Dari yang positif, sebanyak 67 persen kucing merupakan peliharaan dan 43 persen anjing perliharaan.
Sisanya, 9 persen adalah anjing dan kucing dari penampungan hewan dan 3 persen dari kucing liar di daerah tersebut.
Seperempat hewan peliharaan menunjukkan gejala penyakit, mulai dari kehilangan nafsu makan hingga kesulitan bernapas.
Meskipun sebagian besar kasusnya ringan, tiga di antaranya mengalami kondisi parah.
Kucing dinilai lebih rentan terhadap Covid-19, karena cenderung tidur di dekat wajah pemiliknya dibandingkan anjing.
Untuk mencegah penularan Covid-19 antara manusia dan hewan peliharaan, berikut cara yang bisa dilakukan: