Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penyakit Jamur Hitam, Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 26/07/2021, 11:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi jamur hitam yang merebak pada pasien Covid-19 di India mendatangkan kekhawatiran baru.

Ribuan orang meninggal dunia di India karena penyakit jamur hitam atau dikenal dengan mucormycosis.

Penyakit bisa menyerang pasien maupun penyintas Covid-19.

Di Indonesia, seperti diberitakan Kompas Sains, 25 Juli 2021, Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, Dr dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K), mengatakan, infeksi jamur hitam sudah ada sejak sebelum pandemi.

Angka kasusnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitan yang ditimbulkan cukup tinggi.

Baca juga: Apa Itu Jamur Hitam? Kenali Gejala, Bahaya, hingga Penanganannya

Apa penyebab munculnya penyakit jamur hitam?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyebab munculnya penyakit jamur hitam karena efek samping dari penggunaan obat seperti deksametason pada pasien Covid-19.

"Jamur hitam ini (muncul) karena biasanya penggunaan obat seperti deksametason pada pasien Covid-19," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/7/2021). 

Ia menjelaskan, deksametason merupakan obat kortikosteroid yang diresepkan sebagai obat anti-inflamasi.

Oleh karena itu, lanjut Nadia, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus ada pengawasan dokter.

Di bawah pengawasan dokter, akan dievaluasi untuk menentukan kapan obat harus digunakan dan kapan obat harus dihentikan. 

Nadia mengatakan, orang biasa yang belum pernah terinfeksi Covid-19 tidak berpotensi terkena penyakit jamur hitam.

"Orang biasa tidak berpotensi terkena," ujar Nadia.

Potensi terjadi ketika mereka mengonsumsi deksametason tanpa pengawasan medis.

Dihubungi terpisah, Minggu, dokter spesialis paru yang juga Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. dr. Erlina Burhan SpP(K) mengatakan, penyebab munculnya jamur hitam karena berbagai faktor.

"Penyebabnya bisa dari imunitas yang rendah, pemakaian steroid jangka panjang, kebersihan lingkungan yang kurang," ujar Erlina.

Baca juga: [POPULER TREN] Waspada Jamur Hitam | Kapan Bisa Belajar Lagi di Sekolah?

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com