KOMPAS.com - Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terjadinya penurunan kasus beberapa waktu lalu.
Mengutip Kompas.com, data pada Kamis (15/7/2021) menunjukkan angka kasus positif mencapai 56.757 orang, sementara pada Rabu (21/7/2021) kasus positif menurun 33.772.
Namun penurunan kasus tersebut karena jumlah testing atau pemeriksaan spesimen yang juga menurun.
Jumlah pemeriksaan spesimen pada Kamis (15/7/2021) tercatat 249.059 sampel dan Jumat (16/7/2021) tercatat 258.532 sampel.
Penurunan sampel juga terjadi pada Sabtu (17/7/2021) yaitu 251.392 sampel sedangkan pada Minggu (18/7/2021) 192.918 sampel.
Pemeriksaan sampel pada hari berikut juga terus menurun pada Senin (19/7/2021) 160.686 sampel, pada Selasa (20/7/2021) 179.275 sampel dan pada Rabu (21/7/2021) 153.330 sampel.
Melihat kondisi tersebut, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingat pemerintah bahwa saat ini Indonesia sedang menuju puncak pandemi.
Sehingga prevalensi dan laju penularan Covid-19 sangat tinggi.
Baca juga: Capaian Testing Covid-19 Solo di Atas 90 Persen, Gibran: Akan Kami Tingkatkan
“Ini sesuai prediksi saya, menjelang akhir bulan Juli akan ada banyak sekali peningkatan kesakitan dan kematan. Ini juga yang mendasari WHO akhirnya menyarankan untuk peningkatan pembatasan), kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Ia juga mengatakan menurunnya testing juga disebabkan alat tes Covid-19 yang terbatas, juga efek dari melonjaknnya kasus penularan virus corona di Indonesia.
“Bahwa dari data, kemarin angkanya sempat turun, ya karena testingnya turun. Kalau menurut laporan di lapangan, ini karena alat tesnya enggak ada atau terbatas. Tapi sekarang sudah ada lagi. Jadi, yang kemarin numpuk belum dites, ya akan masuk dalam data saat ini,” jelasnya.
Meski demikian Dicky mengakui, testing harian di Indonesia masih terbatas dan jauh dari angka seharusnya.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Satu juta testing per hari
Kondisi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, Dicky meminta pemerintah setidaknya melakukan testing harian mimimal satu juta per hari.