Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Hari Anak Nasional, Ada 5.463 Anak Alami Kekerasan pada 2021

Kompas.com - 23/07/2021, 20:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Anak Nasional (HAN) diperingati pada hari ini, Jumat (23/7/2021).

HAN merupakan peringatan untuk mengingat pentingnya pemenuhan hak anak.

Sayangnya, kasus kekerasan pada anak masih terjadi.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat kasus kekerasan terhadap setiap tahunnya melalui sistem informasi online (Simfoni-PPA).

Dari pantauan Kompas.com, per Jumat (23/7/2021), tercatat ada 5.463 kasus kekerasan terhadap anak.

Baca juga: Sejarah, Tema, dan Logo Hari Anak Nasional 2021

Banyak terjadi di rumah

Berdasarkan data dari sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak Kemen PPPA, kasus kekerasan pada anak sebagian besar terjadi di lingkup rumah.

Kekerasan ini dialami oleh berbagai rentang usia anak. Kekerasan paling banyak dilaporkan terjadi pada anak dengan usia pendidikan SMA atau sederajat.

Rincian jumlah kekrasan yang dialami anak, meliputi:

  • Usia 0-5 tahun: 665 kasus
  • Usia 6-12 tahun: 1.676 kasus
  • Usia 13-17 tahun: 3.122 kasus

Sehingga, dari pantauan Kompas.com, per Jumat (23/7/2021) terdapat 5.463 kasus kekerasan terhadap anak.

Dari total kasus kekerasan pada perempuan dan anak, sebanyak 5.198 kasus terjadi di lingkup rumah tangga.

Sementara, lainnya terjadi di tempat kerja, sekolah, fasilitas umum dan lembaga pendidikan kilat.

Jenis kekerasan yang dialami anak pun beragam, mulai dari kekerasan seksual, fisik, psikis, penelantaran, trafficing dan eksploitasi.

Pelaku kekerasan anak dan perempuan didominasi oleh laki-laki. Tercatat 6.371 pelaku adalah laki-laki, sedangkan 814 pelaku adalah perempuan.

Baca juga: Heboh soal Indomie Goreng di Pulau Jawa dan Sumatera Beda, Ini Kata Indofood

Sebaran wilayah

Jumlah kasus kekerasan terhadap anak paling banyak dilaporkan di Pulau Jawa.

Berikut 10 wilayah dengan angka kasus kekerasan anak tertinggi di Indonesia:

  1. Jawa Timur dengan 562 korban anak
  2. Jawa Tengah dengan 488 korban anak
  3. Sulawesi Selatan dengan 398 korban anak
  4. DKI Jakarta dengan 368 korban anak
  5. Jawa Barat dengan 359 korban anak
  6. Sumatera Utara dengan 337 korban anak
  7. Banten dengan 232 korban anak
  8. Riau dengan 228 korban anak
  9. Nusa Tenggara Barat dengan 215 korban anak
  10. Lampung dengan 193 korban anak

Baca juga: Viral, Twit Tak Bisa Vaksin karena Lupa Bawa Fotokopi KTP, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Pemenuhan hak anak

Angka kekerasan di atas berkaitan dengan hak anak atas perlindungan. Bahwa setiap anak di Indonesia berhak mendapat perlindungan dan kekerasan terhadap anak tidak dibenarkan.

Dalam sambutannya pada puncak perayaan HAN 2021, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengingatkan seluruh pihak akan pentingnya pemenuhan hak anak.

Salah satu hak anak yang ia sebutkan adalah perlindungan terhadap anak.

"Hak-hak tersebut harus dijamin pemenuhannya oleh semua pihak di sekitar kalian, mulai dari orangtua, lembaga masyarakat, dunia usaha, media, pemerintah, maupun negara," kata Darmawati, melalui YouTube Kemen PPPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com