Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Atasi Stres Akibat Baca Berita Negatif Soal Covid-19

Kompas.com - 18/07/2021, 17:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Setiap hari kita dibombardir berbagai pemberitaan soal Covid-19 yang informatif dan positif seperti tips agar cepat pulih usai isolasi mandiri, namun ada pula yang negatif tentang angka kematian. Sebagian dari kita bisa merasa stres bila terlalu banyak membaca berita yang negatif.

Apalagi kita membuka akses informasi tentang Covid-19 dari berbagai platform; televisi, internet, atau pun media sosial dan grup percakapan. Sayangnya, banyak berita-berita yang kita konsumsi setiap hari tidak dilaporkan dengan cara untuk mencegah orang tidak kecanduan.

Psikolog Logan Jones menuturkan, banyak media yang akhirnya hanya fokus melaporkan berita-berita utama bencana yang sensasional. Namun jarang mengangkat berita positif.

“Sering mengonsumsi berita semacam itu, baik aktif atau pasif, bisa sangat toksik, dan apa yang kita baca itu berpengaruh pada mood,” katanya.

Baca juga: Apakah Membaca Berita Buruk Bahaya bagi Kesehatan Mental?

Untuk mengatasinya, Kompas.com menghimpun beberapa tips mengatasi stres yang muncul akibat banjir informasi soal Covid-19.

1. Jaga keseimbangan dan Tetap Realistis

Mengikuti informasi terkini memang penting, tetapi pilihlah sumber berita paling terpercaya dan kredibel serta menyuguhkannya secara seimbang. Menurut psikolog Logan Jones, konsumsi berita yang positif bukan berarti menghindari realitas, tetapi tentang menciptakan batasan.

“Buat batasan dengan meyakinkan diri bahwa berita-berita bencana itu tidak berpengaruh pada diriku dan tidak mengatur hidupku,” katanya.

2. Lakukan Hobi

Bagi mayoritas orang, mengetahui informasi terbaru setiap hari sangat penting. Namun untuk menghindari perasaan takut dan cemas yang sering timbul, lakukan hobi Anda atau berbicara dengan teman atau keluarga. Situasi pandemi yang serba tak pasti membutuhkan pengalih perhatian.

“Kita butuh pengalih perhatian yang sehat saat ini untuk tetap menjejak dan tak gampang goyah,” tambah Jones.

 

3. Hindari Doomscrolling

Psikiater dari Dalhousie University, Patricia Celan, menyarankan kita untuk mengatur waktu setiap kali kita mulai memutuskan untuk mengakses media sosial. "Kita bisa mencoba untuk memberi jeda sebanyak lima hingga 15 menit saat mulai mengakses media sosial. Dengan cara ini, kita bisa mendapat informasi tanpa harus merasa cemas berlebihan," ucap Celan.

Baca juga: 4 Dampak Negatif Terlalu Banyak Paparan Berita Buruk Bagi Kesehatan

4. Tentukan Waktu Berhenti Memegang Ponsel di Malam Hari

Ini masih berkaitan dengan perilaku doomscrolling. Direktur Media Psychology Research Center yang berbasis di California, Pamela Rutledge menyarankan untuk menyetel pengatur waktu agar tetap mengawasi berapa lama waktu yang Anda habiskan di ponsel.

“Tetapkan kapan saatnya Anda meletakkan ponsel untuk hari itu, atau mintalah pasangan mengingatkan untuk mematikan ponsel di malam hari.”

5. Matikan Notifikasi Medsos

Salah satu cara ampuh untuk membatasi penggunaan media sosial adalah dengan mematikan notifikasi pemberitahuan pada ponsel. Selain itu, kita juga harus lebih peka terhadap kondisi tubuh kita. “Saat kita mulai merasa gelisah, cemas atau stres, itu adalah pertanda bahwa sudah saatnya kita untuk rehat sejenak,” imbuh Celan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Health: Ariska Puspita Anggraini, Editor Lifestyle: Editor Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com