3. Hindari menatap layar gawai di kamar tidur
Cahaya dari ponsel, tablet dan komputer memberi sinyal tubuh untuk terjaga dan tak melepas melatonin. Jangan pula menggunakan ponsel Anda sebagai alarm. Ponsel merupakan item lain yang terkait dengan pekerjaan. Perangkat "cahaya biru" yang dipancarkan ponsel juga buruk untuk kualitas tidur Anda.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tingkatkan Doomscrolling, Ini Efek Negatifnya
4. Jangan gunakan kamar tidur sebagai kantor
Hal ini penting karena untuk membantu otak memahami bahwa kamar adalah tempat beristirahat. Merujuk pada terapi perilaku kognitif untuk insomnia yang meningkatkan "higienitas tidur" Anda, yakni dengan melatih otak Anda untuk mengasosiasikan tempat tidur hanya dengan tidur dan tidak bekerja di tempat tidur. Serta menekankan agar tidak merokok atau minum alkohol sebelum tidur.
5. Berolahraga sepanjang hari
Olah raga akan membantu mengurangi stres dan menjaga tubuh dalam ritme normal. Sebaiknya seseorang telah selesai berolahraga beberapa jam sebelum waktu tidurnya, agar tubuh punya waktu menenangkan diri
6. Jangan tidur siang
Tidur siang berpotensi mengganggu siklus tidur. Profesor Drake bahkan mengatakan lebih baik lelah selama sehari tapi kemudian bisa tidur nyenyak setelahnya
7. Dapatkan sinar matahari
Ini membantu menjaga ritme sikardian tubuh sehingga dapat menghasilkan melatonin di malam hari, bukan siang hari.
Baca juga: Mengenal Cara Kerja Ritme Sirkadian dan Pengaruhnya Bagi Tubuh
8. Hindari makan malam terlambat
Jika akan tidur jam 11 malam maka cobalah tidak makan setelah jam 7 malam atau lebih. Hal ini untuk memberi waktu tubuh mencerna makanan. Saat tidur sudah seharusnya semua metabolisme termasuk pencernaan beristirahat.
9. Jika terjaga di malam hari, bangunlah dari tempat tidur
Setelah bangun gantilah pandangan dengan meninggalkan kamar dengan menjaga lampu di mana Anda berpijak tetap redup.
10. Kurangi melihat berita dan media sosial saat malam