Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Warga AS Jarang Menggunakan WhatsApp

Kompas.com - 10/07/2021, 18:02 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat rupanya jarang menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi.

Faktanya, hanya 16 persen warga AS menggunakan WhatsApp menurut survei yang dilakukan pada tahun 2019 lalu. Mereka kebanyakan menggunakan aplikasi perpesanan biasa yang merupakan bawaan ponsel.

Maka tak heran dalam film-film Hollywood jarang ditemui adegan yang menunjukkan chat dengan WhatsApp.

Baca juga: Mengapa Orang AS Jarang Chat Pakai Aplikasi WhatsApp?

Lalu apa penyebabnya?

Melansir My Line melalui KompasGlobal, berikut 3 alasan warga AS jarang menggunakan WhatsApp.

1. Privasi

Warga AS sangat mengutamakan privasi dalam aspek kehidupan. Privasi bagi mereka sangat penting.

Mereka juga sangat memperhatikan dan menghormati privasi orang lain, sekecil apapun.

Sementara salah satu fitur WhatsApp adalah adanya petunjuk membagikan lokasi atau pengguna sedang online. Fitur itu tampaknya tidak cocok bagi mereka.

Memang, WhatsApp memperbaharui layanan privasi mereka, namun warga tetap jarang menggunakan aplikasi di bawah naungan Facebook itu.

Mereka sepertinya lebih nyaman menggunakan aplikasi perpesanan biasa.

2. Biaya panggilan dan SMS murah

Alasan lainnya warga AS lebih nyaman menggunakan aplikasi perpesanan biasa daripada WhatsApp adalah harganya lebih murah.

Biasanya ponsel mereka sudah menjalin kontrak dengan perusahaan seluler masing-masing. Tarif yang ditawarkan untuk teks lebih murah. Bahkan biaya panggilan digratiskan.

Memang ngobrol via WhatsApp juga gratis. Namun tetap saja membutuhkan koneksi internet dan membutuhkan biaya tambahan, sementara WiFi tidak tersedia di semua lokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com