Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] PPKM Darurat 3-20 Juli: Aturan Lengkap, Daerah yang Menerapkan, dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Kompas.com - 02/07/2021, 05:25 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Respons dari melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, Pemerintah akan menerapkan PPKM Darurat di sejumlah daerah.

PPKM Darurat ini akan dimulai pada 3 Juli 2021 dan berlangsung hingga 20 Juli 2021.

Berita soal pelaksanaan PPKM Darurat banyak mendapat perhatian pembaca di laman Tren.

Selain berita PPKM Darurat, ada pula berita ramai perang harga tes Antigen dan PCR dan cara download sertifikat vaksinasi Covid-19.

Selengkapnya, berikut berita Populer Tren sepanjang Kamis (1/7/2021) hingga Jumat (2/7/2021).

1. Aturan lengkap PPKM Darurat Jawa Bali 3-20 Juli 2021

PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021, ditargetkan menurunkan penambahan kasus konfirmasi harian kurang dari 10.000 kasus per hari.

Aturan PPKM Darurat di antaranya sektor non-esensial menerapkan 100 persen work from home (WFH).

Sementara supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen.

Aturan selengkapnya dapat dibaca di sini:

Aturan Lengkap PPKM Darurat Jawa-Bali, Berlaku 3-20 Juli 2021

 

2. Beda PPKM Darurat dan PPKM Mikro

Terdapat perbedaan antara PPKM Darurat dan PPKM Mikro.

Pada PPKM Mikro, perkantoran masih dapat menerapkan work from office 25 persen. Saat PPKM Darurat, sektor non esensial menerapkan 100 persen work from home.

Restoran masih daapt buka hingga pukul 20.00 saat PPKM Mikro. Namun pada PPKM Darurat hanya melayani delivery atau take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in).

Selengkapnya dapat disimak di sini:

Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

3. Daerah yang menerapkan PPKM Darurat

Tercatat, ada 48 kabupaten/kota dengan level asesmen 3 dan 4 yang menerapkan PPKM Darurat ini.

Semuanya tersebar di 6 provinsi di Jawa dan Bali Meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.

Daftar selengkapnya dapat disimak di berita berikut ini:

PPKM Darurat Jawa-Bali, Ini Daftar Daerah yang Menerapkannya

 

4. Perang harga Antigen dan PCR

Jasa rapid test antigen atau swab antigen dengan biaya murah kini marak dijumpai di berbagai klinik.

Harga yang ditawarkan cukup murah jika dibandingkan dengan harga tertinggi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo mengatakan cara penggunaan alat tes antigen yang tidak benar, dapat menimbulkan hasil positif palsu atau juga negatif palsu.

Menurut Ahmad, klinik-klinik yang menyediakan layanan tes antigen seharusnya mendapat pengawasan ketat dari pemerintah.

Berita selengkapnya dapat dibaca di sini:

Ramai soal Harga Tes Antigen dan PCR Murah, Ini yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 14 Poin Utama PPKM Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com