Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Menggila, Waspadai 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19 Ini

Kompas.com - 27/06/2021, 19:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 dengan 21.095 kasus pada Sabtu (26/6/2021). 

Total kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan sampai saat ini mencapai 2.093.962 kasus dengan 56.729 kematian.

Salah satu yang memicu lonjakan kasus belakangan ini diyakini karena merebaknya virus corona varian Delta di beberapa daerah.

Untuk mewaspadai penularan virus, berikut 6 tempat yang rawan Covid-19, dikutip dari Helathline:

Baca juga: 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19, dari Kantor hingga Restoran

Bar atau kafe

Di masa pandemi Covid-19, banyak orang rindu akan bersosialisasi dengan teman sambil minum kopi.

Namun, para ahli mengatakan bahwa bar atau kafe merupakan salah satu tempat dengan risiko penularan Covid-19 terbesar selama pandemi.

Meski memakai masker dan menjaga jarak akan membantu mengurangi risiko, tetapi hal itu sulit dilakukan ketika berada di bar atau kafe.

Gedung konser/teater dan tempat ibadah

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan agar tidak menghadiri pertemuan 10 orang atau lebih karena risiko transmisi virus corona.

Para pejabat mengatakan, hal itu disebabkan karena pertemuan di dalamnya menawarkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan kontak dengan orang yang memiliki virus.

Pertemuan-pertemuan itu juga cenderung tidak mampu menerapkan jarak fisik yang tepat.

Baca juga: Aturan Lengkap SE Menag soal Pembatasan Kegiatan Keagamaan di Zona Merah

Transportasi umum

Saat berada di transportasi umum, sulit untuk menerapkan jaga jarak. Seseorang juga cenderung memiliki kontak yang terlalu lama dengan orang lain, sehingga berisiko sangat tinggi.

"Di pusat-pusat kota besar, sistem transit ini sangat penting dan karena itu mereka sering penuh sesak," kata ahli transmisi virus Tony Abate.

"Ini meningkatkan kemungkinan penyebaran tetesan udara virus corona dari penumpang ke penumpang dengan bersin, batuk, atau bahkan berbicara," sambungnya.

Ia menuturkan, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu.

Baca juga: Waspadai 6 Tempat Rawan Penularan Covid-19 Ini

Tempat kerja

Banyak tempat kerja memiliki ventilasi buruk, sehingga berisiko tinggi terjadi transmisi virus corona, seperti di pabrik.

Di Amerika Serikat, pabrik pengepakan daging telah menjadi beberapa klaster besar Covid-19.

Karena itu, tempat bisnis harus memberikan pelatihan tentang cara yang benar untuk memakai masker serta melepas sarung tangan dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang diperlukan untuk posisi tersebut.

Pasar

Pasar menjadi salah satu tempat paling rawan penularan virus karena memungkinkan banyak orang bertemu, dikutip dari Kompas.com.

Hal itu karena pasar cenderung padat dan berdesakan, menjaga jarak di dalamnya tentu akan menjadi sulit. Tak hanya itu, pertukaran barang selama jual beli juga memungkinkan banyaknya sentuhan.

Pada masa-masa awal penyebaran virus corona, disebutkan juga awalnya berasal dari pasar basah di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Baca juga: Protokol VDJ untuk Mengurangi Risiko Penularan Corona, Apa Itu?

Sekolah

Sampai saat ini, sekolah masih belum dibuka secara penuh karena adanya potensi penularan melalui siswa yang berkumpul dalam ruang tertutup.

Bahkan, tahun lalu muncul klaster Covid-19 di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung dengan 1.262 orang dinyatakan positif virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com