Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 23 Juni: 5 Negara Kasus Tertinggi | WHO Prihatin dengan Pelonggaran di Euro 2020

Kompas.com - 23/06/2021, 07:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 dari Indonesia dan sejumlah negara-negara di dunia. 

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (23/6/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 179.904.015 (174 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 164.654.272 (158 juta) pasien telah sembuh, dan 3.897.080 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 11.352.663 dengan rincian 11.270.681 pasien dengan kondisi ringan dan 81.982 dalam kondisi serius.

Baca juga: Meningkat, Corona Varian Delta Terdeteksi di 9 Provinsi, Ini Daftarnya

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 34.433.348 kasus, 617.843 orang meninggal, total sembuh 28.815.847

2. India: 30.027.850 kasus, 390.691 orang meninggal, total sembuh 28.987.311

3. Brasil: 18.056.639 kasus, 504.897 orang meninggal, total sembuh 16.388.847

4. Perancis: 5.760.002 kasus, 110.829 orang meninggal, total sembuh 5.575.137

5. Turki: 5.381.736 kasus, 49.293 orang meninggal, total sembuh 5.242.945.

Baca juga: Melihat Efektifitas Vaksin Covid-19 di Sejumlah Negara

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (22/6/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 13.668. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 2.018.113 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 8.375 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.810.136 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 335 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 55.291 orang.

Baca juga: Tembus 2 Juta Kasus, Berikut Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

 

Ilustrasi vaksin AstraZenecaShutterstock/Dimitris Barletis Ilustrasi vaksin AstraZeneca

Turki longgarkan pembatasan

Turki akan menghapus lebih banyak pembatasan mulai Juli mendatang setelah jumlah kasus harian Covid-19 di negara itu turun di angka sekitar 5.000.

Hal itu diumumkan oleh Presiden Turki, Tayyip Erdogan sebagaimana dilansir dari Reuters (22/6/2021).

Erdogan mengatakan, penguncian yang diberlakukan pada Minggu serta pembatasan jam malam 19.00 GMT pada akhir pekan akan dihapus mulai 1 Juli.

"Pembatasan angkutan umum juga akan dihapus dan lembaga publik akan kembali ke jam normal," katanya.

Turki mulai menghapus pembatasan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, membatasi penguncian hingga Minggu serta membuka restoran dengan kapasitas pengunjung terbatas.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Jadwal, Lokasi, dan Syarat Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Gratis di Sejumlah Daerah: Dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar

AstraZeneca efektif lawan varian Delta dan Kappa

Mengutip sebuah penelitian, AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19 buatannya efektif terhadap varian Delta dan Kappa, yang pertama kali diidentifikasi di India.

Dilansir Reuters, Selasa (22/6/2021), studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari orang yang pulih dan dari mereka yang divaksinasi untuk menetralkan varian Delta dan Kappa.

Pekan lalu, analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap rawat inap dari varian Delta.

Hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE, kata perusahaan itu.

Menurut kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat (18/6/2021), varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global.

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Meningkat dan Kepedulian Masyarakat Menurun...

 

WHO prihatin dengan pelonggaran di Euro 2020

Penonton pertandingan Euro 2020 antara Hungaria vs Portugal memenuhi stadion Puskas Arena di Budapest. Jumlahnya sekitar 60.000 penontonTwiiter @selecaoportugal Penonton pertandingan Euro 2020 antara Hungaria vs Portugal memenuhi stadion Puskas Arena di Budapest. Jumlahnya sekitar 60.000 penonton

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku prihatin dengan pelonggaran pembatasan Covid-19 oleh negara-negara yang menjadi tuan rumah pertandingan Euro 2020.

Sebagaimana dilansir dari Al Jazeera (22/6/2021), WHO mencatat bahwa beberapa sudah melihat peningkatan kasus.

"WHO prihatin dengan pelonggaran pembatasan di beberapa negara tuan rumah," ujar direktur eksekutif di Kantor Regional WHO untuk Eropa, Robb Butler.

"Beberapa stadion yang menjadi tuan rumah turnamen sekarang meningkatkan jumlah penonton yang diizinkan," kata Butler.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah mendesak UEFA untuk bertindak secara bertanggung jawab mengenai rencana untuk mengadakan final di London karena masalah keamanan atas penyebaran virus di sana.

Namun, UEFA mengatakan "tidak memiliki rencana" untuk mengubah tempat untuk semifinal dan final.

Baca juga: Laga Euro 2020 Hongaria vs Portugal Stadion Penuh Penonton, Kok Bisa?

Rusia

Rusia telah mencatat jumlah kematian Covid-19 tertinggi untuk satu hari sejak awal Februari ketika peningkatan dramatis dalam infeksi yang dipicu oleh varian Delta mencengkeram negara itu.

Dilansir Al Jazeera (22/6/2021), tercatat ada 546 kematian yang berarti jumlah kematian resmi virus corona di Rusia sekarang mencapai 130.347 orang.

Data itu diperoleh dari satuan tugas darurat virus corona di Rusia, menandai penghitungan tertinggi keenam di dunia secara keseluruhan.

Menurut pihak berwenang, hal itu dapat terjadi dikarenakan telah menyebarnya varian Delta yang sangat menular, pertama kali diidentifikasi di India.

Jumlah infeksi baru yang tercatat pada Selasa adalah 16.715, atau dua kali lebih tinggi dari bulan lalu.

Baca juga: Dua Juta Kasus Covid-19 dan Kontribusi Minimal yang Bisa Kita Lakukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com