Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Dua Juta Kasus Covid-19 dan Kontribusi Minimal yang Bisa Kita Lakukan

Kompas.com - 22/06/2021, 09:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Membatasi mobilitas ini agak berat dan membuat suasana hati campur aduk atau rencana sedikit kacau balau. Tapi hal ini perlu dilakukan agar tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan punya ruang untuk menangani pasien yang membeludak jumlahnya.

Data keterisian kamar di rumah sakit karena lonjakan kasus ini sudah mendekati kapasitas maksimalnya. Di beberapa rumah sakit, dilema moral tenaga medis sudah dijumpai ketika harus memilih menyelamatkan pasien mana.

Karena keterbatasan tenaga, fasilitas dan daya dukungnya, semua nyawa berharga dan layak diselamatkan tidak berlaku begitu saja. Kita bisa merasakan kepedihan hati tenaga medis yang ada dalam dilema moral ini.

Mendapati situasi yang genting ini, pilihan bekerja dari rumah diambil banyak perusahaan untuk para pekerjanya. Kapasitas kantor yang semula dilonggarkan sampai 75 persen kapasitas diturunkan maksimal 25 persen saja.

Operasional pusat belanja dan pusat keramaian dibatasi jamnya. Beberapa memutuskan untuk menutup sementara. Sementara mereka yang abai dan melanggar ditutup paksa.

Sebuah upaya yang tidak mengenakkan tetapi perlu dijalankan mengingat tinggi resikonya.

Ekonomi yang mulai menggeliat terdampak karena hal ini. Situasi yang berangsur normal menjelang Lebaran hingga awal Juni perlu dibuat tidak normal.

Sebuah pilihan yang berat terlabih melihat ancaman nyata khususnya di Jawa.

Kantor tempat saya bekerja menyerukan seluruh unit untuk kerja dari rumah karena lonjakan kasus ini. Kerja-kerja digital memungkinkan hal ini dan tampaknya akan menjadi permanen situasi seperti ini.

Warga berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (11/5/2021). Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, pasar tradisional hingga pasar swalayan ramai dipadati pengunjung yang hendak berbelanja berbagai kebutuhan untuk Lebaran.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga berbelanja di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (11/5/2021). Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, pasar tradisional hingga pasar swalayan ramai dipadati pengunjung yang hendak berbelanja berbagai kebutuhan untuk Lebaran.
Simpati untuk teman-teman yang karena jenis pekerjaannya tidak bisa bekerja dari rumah. Untuk situasi yang tidak ideal itu, disiplin pada protokol kesehatan memang tidak bisa ditawar-tawar. Peran minimal kita melandaikan kurva punya kontribusi nyata.

Apa ukurannya? Belum ada hasil penelitian ilmiah soal sebab akibat ini. Namun, lonjakan kasus dua minggu terakhir beriringan dengan kendornya kita semua menerapkan disiplin pada protokol kesehatan.

Mungkin kita jenuh, mungkin kita lelah, mungkin kita tak peduli lagi. Situasi kejenuhan, kelelahan dan ketidakpedulian membuat kita semua lengah.

Tidak memakai masker atau memakai masker tidak tepat. Tidak menjaga jarak saat berinteraksi bahkan makan bersama sambil tertawa-tawa. Tidak tertib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersentuhan dengan benda-benda.

Pusat keramaian seperti pasar yang sebelumnya mewajibkan pengukuran suhu untuk semua pengunjung tidak lagi dijaga petugas.

Kursi-kursi yang sebelumnya diberi tanda silang dikelupas atau terkelupas karena tidak lagi ditaati untuk tidak diduduki. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com