Membatasi mobilitas ini agak berat dan membuat suasana hati campur aduk atau rencana sedikit kacau balau. Tapi hal ini perlu dilakukan agar tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan punya ruang untuk menangani pasien yang membeludak jumlahnya.
Data keterisian kamar di rumah sakit karena lonjakan kasus ini sudah mendekati kapasitas maksimalnya. Di beberapa rumah sakit, dilema moral tenaga medis sudah dijumpai ketika harus memilih menyelamatkan pasien mana.
Karena keterbatasan tenaga, fasilitas dan daya dukungnya, semua nyawa berharga dan layak diselamatkan tidak berlaku begitu saja. Kita bisa merasakan kepedihan hati tenaga medis yang ada dalam dilema moral ini.
Mendapati situasi yang genting ini, pilihan bekerja dari rumah diambil banyak perusahaan untuk para pekerjanya. Kapasitas kantor yang semula dilonggarkan sampai 75 persen kapasitas diturunkan maksimal 25 persen saja.
Operasional pusat belanja dan pusat keramaian dibatasi jamnya. Beberapa memutuskan untuk menutup sementara. Sementara mereka yang abai dan melanggar ditutup paksa.
Sebuah upaya yang tidak mengenakkan tetapi perlu dijalankan mengingat tinggi resikonya.
Ekonomi yang mulai menggeliat terdampak karena hal ini. Situasi yang berangsur normal menjelang Lebaran hingga awal Juni perlu dibuat tidak normal.
Sebuah pilihan yang berat terlabih melihat ancaman nyata khususnya di Jawa.
Kantor tempat saya bekerja menyerukan seluruh unit untuk kerja dari rumah karena lonjakan kasus ini. Kerja-kerja digital memungkinkan hal ini dan tampaknya akan menjadi permanen situasi seperti ini.
Apa ukurannya? Belum ada hasil penelitian ilmiah soal sebab akibat ini. Namun, lonjakan kasus dua minggu terakhir beriringan dengan kendornya kita semua menerapkan disiplin pada protokol kesehatan.
Mungkin kita jenuh, mungkin kita lelah, mungkin kita tak peduli lagi. Situasi kejenuhan, kelelahan dan ketidakpedulian membuat kita semua lengah.
Tidak memakai masker atau memakai masker tidak tepat. Tidak menjaga jarak saat berinteraksi bahkan makan bersama sambil tertawa-tawa. Tidak tertib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah bersentuhan dengan benda-benda.
Pusat keramaian seperti pasar yang sebelumnya mewajibkan pengukuran suhu untuk semua pengunjung tidak lagi dijaga petugas.
Kursi-kursi yang sebelumnya diberi tanda silang dikelupas atau terkelupas karena tidak lagi ditaati untuk tidak diduduki.