Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2021, 08:46 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Sabtu (5/6/2021), Indonesia melaporkan 6.594 kasus baru Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Dengan tambahan itu, Indonesia kini memiliki 1.850.206 kasus Covid-19, tertinggi di Asia Tenggara.

Pada hari yang sama, 153 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 sehingga total menjadi 51.449 orang.

Sementara, kasus aktif Covid-19 hingga saat ini berjumlah 96.973 orang, baik pasien dalam perawatan atau isolasi mandiri.

Baca juga: Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus, Berpotensi Terjadi di Daerah Lain

Berikut 10 daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di daerah, dikutip dari laman covid-19.go.id:

1. DKI Jakarta
Positif: 432.799
Meninggal: 7.256

2. Jawa Barat
Positif: 317.899
Meninggal: 4.281

3. Jawa Tengah
Positif: 203.250
Meninggal: 9.332

4. Jawa Timur
Positif: 155.806
Meninggal: 11.442

5. Kalimantan Timur
Positif: 71.960
Meninggal: 1.721

6. Sulawesi Selatan
Positif: 62.280
Meninggal: 948

7. Riau
Positif: 62.110
Meninggal: 1.646

8. Banten
Positif: 49.906
Meninggal: 1.264

9. Bali
Positif: 47.417
Meninggal: 1.373

10. DIY
Positif: 45.738
Meninggal: 1.208

Zona merah bertambah

Diberitakan Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, ada 13 daerah yang berstatus zona merah hingga Jumat (4/6/2021).

"Dalam periode ini, terjadi kenaikan jumlah kabupaten/kota di zona merah atau zona risiko tinggi, yakni dari yang sebelumnya 10 kabupaten/kota menjadi 13 kabupaten/kota," ujar Wiku dalam keterangan pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Kabupaten Bandung Barat Keluar dari Zona Merah Covid-19 di Jabar

Kenaikan daerah berstatus zona merah itu disebabkan oleh 9 kabupaten/kota yang statusnya berpindah ke zona merah.

Kesembilan kabupaten/kota itu adalah:

  • Kabupaten Bengkulu Utara
  • Kota Solok
  • Kabupaten Pasaman Barat
  • Kabupaten Solok
  • Kota Prabumulih
  • Kabupaten Dairi
  • Kota Batam
  • Kabupaten Melawi
  • Kabupaten Kudus.

Menurut dia, perubahan status zonasi itu menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di wilayah tersebut haris diperbaiki.

Saat ini, pemerintah siaga agar daerah tetap bisa menangani potensi kenaikan kasus Covid-19 akibat mudik Lebaran.

Selain itu, Satgas juga mencatat adanya penambahan daerah berstatus zona oranye dari 302 menjadi 322 kabupaten/kota.

Sementara, jumlah kabupaten/kota di zona kuning atau zona risiko rendah menurun dari 194 menjadi 171 kabupaten/kota.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah tidak menganggap enteng zonasi risiko Covid-19 yang sudah dibuat.

"Zonasi risiko ini bukan sekadar zonasi yang bisa diabaikan dan dianggap enteng. Mohon kepada seluruh kepala daerah serta masyarakat untuk terus memantau zona risiko daerahnya masing-masing secara berkala," kata Wiku.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pandemi Covid-19. Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com