Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Lempengan Besi di Tabung Elpiji 3 Kg, Begini Kata Pertamina

Kompas.com - 26/05/2021, 15:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membahas tentang adanya lempengan besi di tabung elpiji 3 kilogram ramai di media sosial.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @newdramaojol.id, Rabu (26/5/2021).

Dalam unggahan tersebut dibagikan foto tabung elpiji 3 kilogram dengan tambahan lempengan besi pada sisi bagian atas.

Oleh pengunggah, lempengan besi itu dilingkari menggunakan garis berwarna merah.

"Mau tanya sama abang2 dimari. Itu lempengan besi buat apaan ya. Apa biar hemat...," bunyi keterangan yang tertulis dalam foto.

Baca juga: Tanggapan Pertamina soal Video Viral Pria Marah-marah di SPBU Saat Petugas Shalat Jumat

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh NEWDRAMAOJOL.ID (@newdramaojol.id)

Bukan hanya di Instagram, unggahan dengan foto serupa juga dibagikan oleh akun Facebook Drama Ojol New, Rabu (26/5/2021).

Baca juga: Viral di Media Sosial, Apakah Truk Tangki Pertamina Hanya Bawa 1 Jenis BBM?

Lantas, apa sebenarnya lempengan besi itu dan fungsinya?

Penjelasan Pertamina

Mencari tahu jawaban soal hal itu, Kompas.com menghubungi Unit Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.

Terkait kabar yang beredar tersebut, Eko memberikan penjelasan bahwa tidak ada praktik kecurangan yang dilakukan oleh Pertamina.

Adapun lempengan besi di elpiji 3 kilogram tersebut bernama pelat balancer yang berfungsi menyesuaikan berat tabung.

"Jadi itu bukan kecurangan, itu namanya pelat balancer," kata Eko saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/5/2021) siang.

Eko menjelaskan, tabung elpiji 3 kilogram memiliki berat kosong 5 kilogram dengan masa edar tabung adalah 5 tahun dan informasi tersebut tertera pada tabung.

Baca juga: Ramai Slip Gaji Petugas Kebersihan Pertamina Rp 13 Juta, Benarkah?


Pengetesan ulang dan kalibrasi

Apabila telah melewati masa edar, tabung akan ditarik untuk dilakukan pengetesan ulang dan dilakukan resertifikasi kelayakan edar.

"Tabung elpiji 3 kilogram termasuk kategori bejana tekan dan untuk proses resertifikasinya dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja," tutur Eko.

Dalam proses pengetesan ulang dan resertifikasi akan ada dua kondisi.

Pertama, tabung berat kosong di bawah 5 kilogram dan di luar rentang toleransi maka tabung elpiji 3 kilogram akan ditarik dan tidak diedarkan kembali.

Kedua, jika berat tabung di bawah 5 kilogram tetapi masih dalam range toleransi maka dilakukan kalibrasi dengan menambahkan pelat balancer.

"Apabila tabung yang telah dikalibrasi memenuhi ketentuan lainnya yang dipersyaratkan oleh Dinas Tenaga Kerja, tabung tersebut akan diedarkan kembali selama lima tahun," ujar dia.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa di Tuban yang Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Dapat Uang dari Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Tren
Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Tren
Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Tren
Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Tren
Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Tren
Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com