Reporter Al Jazeera Youmna Al Sayed melaporkan, pasca-gencatan senjata, warga Gaza yang sebelumnya berlindung di bangunan sekolah mulai kembali ke tempat tinggal mereka.
Kendati demikian, banyak pemukiman di Gaza yang luluh-lantak akibat 11 hari bombardir terus menerus.
Pembangunan kembali pemukiman juga menjadi tugas sulit, karena blokade Israel terhadap Jalur Gaza membuat barang-barang penting seperti material bangunan, dan bahan bakar, menjadi sangat terbatas.
Baca juga: Konflik Palestina-Israel, Pengusiran Warga, dan Kecaman Internasional...
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengapresiasi terciptanya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Guterres menambahkan, setelah 11 hari konflik berdarah, dia berharap kedua belah pihak menyadari tanggung jawab perdamaian dan terciptanya rekonsiliasi.
"Saya tegaskan, pemimpin Israel dan Palestina, memikul tanggung jawab lebih, di luar pemulihan keadaan, yakni untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar konflik," kata Guterres, dikutip dari akun Twitternya, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: PBB dan Kontroversi soal Ganja...
I welcome the ceasefire between Gaza & Israel, after days of deadly hostilities.
All sides must observe this ceasefire.
Israeli & Palestinian leaders have a responsibility beyond the restoration of calm to start a serious dialogue to address the root causes of the conflict. pic.twitter.com/VQHQMpadY8
— António Guterres (@antonioguterres) May 21, 2021