Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata, 244 Orang Tewas Selama 11 Hari Konflik Palestina-Israel

Kompas.com - 21/05/2021, 17:30 WIB

KOMPAS.com - Konflik bersenjata antara Israel dengan faksi Hamas di Jalur Gaza, Palestina akhirnya berakhir, setelah tercapainya gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Melansir Al Jazeera, konflik yang berlangsung selama 11 hari itu berakhir pada Jumat (21/5/2021) pagi setelah Mesir turun tangan dan memfasilitasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, kabinet Israel menyetujui gencatan senjata dengan Hamas.

Sementara itu, Hamas juga menyatakan menyetujui kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 waktu setempat.

Konflik yang berlangsung sejak Ramadhan hingga setelah Idul Fitri itu menelan ratusan korban jiwa dan juga kerugian materiil.

Baca juga: Menilik Akar Konflik Palestina-Israel

Korban jiwa dari kedua pihak

Total 244 orang tewas selama konflik antara Hamas dengan Israel.

Sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Sedangkan Israel melaporkan 12 warganya, termasuk 2 anak-anak, terbunuh akibat serangan roket Hamas.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Desakan rekonsiliasi

Warga Palestina pada Jumat (21/5/2021) mengibarkan bendera hijau Hamas sambil meneriakkan yel-yel merayakan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas, setelah 11 hari konflik di Gaza.AP PHOTO/KHALIL HAMRA Warga Palestina pada Jumat (21/5/2021) mengibarkan bendera hijau Hamas sambil meneriakkan yel-yel merayakan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas, setelah 11 hari konflik di Gaza.

Reporter Al Jazeera Youmna Al Sayed melaporkan, pasca-gencatan senjata, warga Gaza yang sebelumnya berlindung di bangunan sekolah mulai kembali ke tempat tinggal mereka.

Kendati demikian, banyak pemukiman di Gaza yang luluh-lantak akibat 11 hari bombardir terus menerus.

Pembangunan kembali pemukiman juga menjadi tugas sulit, karena blokade Israel terhadap Jalur Gaza membuat barang-barang penting seperti material bangunan, dan bahan bakar, menjadi sangat terbatas.

Baca juga: Konflik Palestina-Israel, Pengusiran Warga, dan Kecaman Internasional...

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengapresiasi terciptanya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Guterres menambahkan, setelah 11 hari konflik berdarah, dia berharap kedua belah pihak menyadari tanggung jawab perdamaian dan terciptanya rekonsiliasi.

"Saya tegaskan, pemimpin Israel dan Palestina, memikul tanggung jawab lebih, di luar pemulihan keadaan, yakni untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar konflik," kata Guterres, dikutip dari akun Twitternya, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: PBB dan Kontroversi soal Ganja...

Warga Gaza rayakan gencatan senjata

Orang-orang memeriksa puing-puing dari bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza, pada Kamis (20/5/2021).AP PHOTO/ADEL HANA Orang-orang memeriksa puing-puing dari bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza, pada Kamis (20/5/2021).

Mengutip Kompas.com, Jumat (21/5/2021) setelah gencatan senjata resmi disepakati, ratusan warga Palestina memenuhi jalanan Gaza untuk merayakan berakhirnya serangan.

Di Tel Al-Hawa, Gaza, orang-orang mengatakan bahwa mereka merayakan keselamatan mereka dan menganggap gencatan senjata sebagai kemenangan.

"Ini adalah kemenangan besar atas penjajah. Kombatan kami memaksa mereka untuk melakukan gencatan senjata," kata Ahmed Amer (30) saat dia merayakan gencatan senjata dengan teman-temannya.

"Hari ini adalah saat Idul Fitri dimulai. Ya, kami turut berduka cita dan sedih atas orang-orang kami yang kehilangan rumah dan kerabatnya, tapi meski begitu, kami akan merayakannya," imbuh Amer.

Di tempat lain, kota Ramallah di Tepi Barat, ratusan orang juga turun ke jalan merayakan gencatan senjata.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+