Ada banyak alasan mengapa gedung ini menjadi gedung penting bagi sejarah bangsa Indonesia.
Pertama, gedung ini adalah saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan seperti Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo atau Jong Java, Jong Minahasa, dan Jong Ambon.
Kedua, gedung ini juga merupakan sekolahan elit yang sudah mencetak beberapa tokoh kebangsaan yang berjasa besar bagi Indonesia.
Dengan berbagai alasan itulah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memugar gedung Stovia tepat di tahun 1973.
Pada 20 Mei 1974, bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional, gedung ini diresmikan menjadi Gedung Kebangkitan Nasional oleh Presiden Soeharto.
Gedung yang terbagi menjadi empat bagian itu difungsikan sebagai Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers dan Museum Kesehatan. Baru pada 7 Februari 1984, gedung Stovia resmi menjadi Museum Kebangkitan Nasional.
Gedung ini pun lantas ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya, sehingga keutuhan gedung harus tetap dilestarikan tanpa adanya perombakan.
Baca juga: Cara Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional Selama Era New Normal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.