Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Museum Kebangkitan Nasional sejak Tahun 1899

Gedung museum ini adalah gedung tua yang menyimpan ribuan memori yang terkoleksi dari masa ratusan tahun.

Sebelum menjadi Museum Kebangkitan Nasional, gedung ini dikenal dengan nama Gedung Stovia, atau gedung sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau disingkat STOVIA.

Sekolah kedokteran jaman Belanda ini dikenal oleh para pribumi dengan nama Sekolah Dokter Bumiputra.

Kental dengan arsitektur Belanda, bangunan ini dilapisi tembok-tembok tebal yang kokoh, yang masih bertahan utuh hingga kini.

Dari awal pembuatan, gedung ini memang diperuntukkan sebagai gedung sekolah dan asrama kedokteran Stovia.

Stovia sendiri mengalami perjalanan sejarah cukup panjang. Awalnya, sekolah ini bernama Sekolah Dokter Jawa yang berdiri pada tahun 1851 di Rumah Sakit Militer Weltevreeden atau Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Karena aktivitas sekolah menganggu aktivitas rumah sakit, maka dewan pengajar memutuskan untuk memindah sekolah kedokteran di gedung baru di samping rumah sakit.

Tepat di tahun 1899, H.F Rool, direktur Sekolah Dokter Jawa, memulai pembangunan gedung baru tersebut.

Pembangunan gedung ini sempat terhambat masalah biaya. Baru pada tahun 1901, pembangunan selesai sempurna berkat uluran tangan pengusaha perkebunan dari Deli.

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Stovia menjadi lembaga pendidikan pertama bagi para pelajar dari berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa tokoh nasional bahkan juga menempuh pendidikan di Stovia. Seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo dan R. Sutomo. 

Mulai Juli 1920, kegiatan pendidikan Stovia dipindahkan ke gedung baru di Salemba. Sedangkan ruang-ruang kelas yang ada dimanfaatkan sebagai tempat belajar Sekolah Asisten Apoteker.

Kemudian di tahun 1945 hingga 1973, gedung tua tersebut digunakan sebagai hunian keluarga tentara Belanda dan beberapa keluarga asal Ambon.

Ada banyak alasan mengapa gedung ini menjadi gedung penting bagi sejarah bangsa Indonesia. 

Pertama, gedung ini adalah saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan seperti Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo atau Jong Java, Jong Minahasa, dan Jong Ambon.

Kedua, gedung ini juga merupakan sekolahan elit yang sudah mencetak beberapa tokoh kebangsaan yang berjasa besar bagi Indonesia.

Dengan berbagai alasan itulah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memugar gedung Stovia tepat di tahun 1973. 

Gedung yang terbagi menjadi empat bagian itu difungsikan sebagai Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers dan Museum Kesehatan. Baru pada 7 Februari 1984, gedung Stovia resmi menjadi Museum Kebangkitan Nasional.

Gedung ini pun lantas ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya, sehingga keutuhan gedung harus tetap dilestarikan tanpa adanya perombakan. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/20/113000165/sejarah-museum-kebangkitan-nasional-sejak-tahun-1899

Terkini Lainnya

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke