Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed mengatakan, apabila seseorang mengalami efek samping yang parah setelah vaksinasi, sebaiknya langsung dirujuk ke dokter.
"Segera beribat ke dokter," ujar Hindra atau dikenal sebagai Hinky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/5/2021).
Meski muncul demam tinggi, namun pihaknya menyebut bukan berarti itu gejala awal infeksi Covid-19.
Hinky mengatakan, jika ada gejala yang menyerupai Covid-19, nantinya pasien itu harus diperiksa atau diuji dengan tes Covid-19.
"Bila ada gejala ke arah Covid-19, tentu saja harus diperiksa, namun saat ini demam berdarah sedang mewabah jadi perlu juga diperiksa," ujar Hinky.
Ia menyampaikan, proses vaksinasi memang bisa muncul efek samping. Tetapi, efek samping itu hanya berlangsung selama 1-2 hari.
"Biasanya efek samping dari vaksinasi ini muncul 1-2 hari dan menghilang tanpa/dengan pengobatan," lanjut dia.
Dilansir dari Medical News Today, (12/4/2021), efek samping yang paling umum terjadi dari skala ringan sampai sedang dari vaksinasi AstraZeneca yakni:
Adapun persentase tersebut didasarkan pada laporan dari empat uji klinis dengan total 23.745 suara.
Seseorang juga sering melaporkan rasa sakit dan iritasi di tempat suntikan vaksin. Selain itu, reaksi alergi terhadap bahan tertentu dalam vaksin juga dapat terjadi.
Gejala reaksi alergi mungkin termasuk gatal-gatal, ruam, bengkak, dan gejala pernapasan.