Gagasan tentang pertemanan sebagai keluarga baru bukanlah satu-satunya cara pertunjukkan tersebut menantang norma-norma rumah tangga.
Selama 10 musim penayangan, alur cerita Friends mencakup pernikahan sesama jenis, infertilitas, adopsi, ibu pengganti, transgender dan orangtua tunggal.
Tak hanya itu, Friends juga menyelipkan lelucon transphobik.
Saat itu, topik mengenai hal-hal tersebut jarang dibicarakan dan menjadi kikuk untuk dibahas. Tetapi, Friends berhasil menjadi progresif dan regresif secara bersamaan.
"Yang menarik tentang Friends adalah sitkom ini melewati semua rute yang berbeda, membahas masalah budaya ini, namun dipresentasikan dengan komedi yang lembut," ujar Ewen.
"Friends juga mewakili dan menyuarakan masalah tersebut untuk audiens yang luas," lanjut dia.
Pertunjukan itu juga dikenal tidak memimiliki keragaman, namun mereka menampilkan beberapa hubungan antar-ras tanpa basa-basi.
Baca juga: Pemain Reuni Friends Sudah Lakukan Pra Pengambilan Gambar, Segera Tayang?
Tidak hanya Friends, beberapa sitkom persahabatan lainnya seperti How I Met Your Mother, The Big Bang Theory, Happy Endings, New Girl, dan lainnya tidak ada yang menyamai kesuksesan Friends.
Bahkan, Friends menjadi acara paling banyak diputar di Inggris.
Untuk penonton yang lebih muda atau kurang dari 20 tahun, mungkin sulit untuk memahami di mana mereka masih sering bertemu temannya secara fisik.
"Dengan menonton Friends, penonton berfantasi bahwa saya duduk dengan teman-teman saya selama berjam-jam dan tidak khawatir tentang hal lain," ujar Ewen.
Gagasan menghabiskan berjam-jam berkumpul dengan teman-teman Anda tanpa ada yang terganggu oleh ponselnya telah menjadi aspiratif.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Jawa Tengah yang Buka Saat Libur Lebaran
Meski gagasan itu cenderung menyedihkan, namun memiliki teman dalam suatu waktu adalah hal yang baik juga.
"Ini adalah pertunjukan tentang saat-saat dalam hidup Anda, di mana teman-teman Anda sudah seperti keluarga Anda sendiri," ujar Kauffman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.