Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Memohon Kemurahan Hati Presiden Jokowi

Kompas.com - 15/05/2021, 13:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setiap bulan Mei tiba, saya teringat kepada masa penderitaan lahir batin akibat malapetaka Tragedi Mei 1998 yang menyengsarakan bahkan membinasakan begitu bayak warga Indonesia sehingga sulit bisa terhapus dari benak mau pun sanubari saya.

Aksi Kamisan

Dan setiap hari Kamis di depan halaman Istana Merdeka ketika melihat Aksi Kamisan yang diselenggarakan para sanak keluarga para korban Tragedi Mei 1998 sejak 18 Januari 2007, lubuk sanubari saya dirundung belarasa duka atas derita sesama warga Indonesia di tanah air udara tercinta.

Sebagai warga yang syukur alhamdullilah dengan susah payah berhasil menembus kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata, dan darah menyelamatkan dua keponakan perempuan saya dari angkara murka kaum perusuh pada Tragedi Mei 1998 di Jakarta sepenuhnya saya dapat merasakan betapa perih sanubari para peserta Aksi Kamisan.

Baca juga: Kekerasan terhadap Perempuan, Peristiwa yang Terlupakan Saat Tragedi Mei 1998

Dapat dibayangkan betapa berat beban rasa derita sesama warga Indonesia yang kehilangan anak, istri, suami, dan sanak keluarga akibat kebengisan kaum huruharawan Mei 1998.

Permohonan

Sebenarnya tidak banyak yang diharapkan oleh para anggota Aksi Kamisan. Harapan para beliau hanya sederhana saja yaitu agar pemerintah Republik Indonesia berkenan resmi mengakui bahwa Tragedi Mei 1998 benar-benar telah terjadi di bumi Indonesia tercinta.

Baca juga: Aksi Kamisan: Panjang Umur Perjuangan Keluarga Korban!

Pengakuan disertai harapan bahwa tragedi serupa tidak akan kembali terjadi di persada Nusantara nan indah permai berhias suasana Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Harapan para peserta Aksi Kamisan telah disampaikan langsung kepada Bapak Presiden Joko Widodo pada suatu kesempatan jumpa tatap muka di Istana Negara.

Kebetulan pada masa kampanye pilpres 2014, Joko Widodo juga sempat berjanji akan tuntas menyelesaikan permasalahan Mei 1998 yang menghantui peradaban bangsa Indonesia.

Maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri atas nama Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memohon kemurahan hati Presiden Jokowi sebagai kepala negara Indonesia memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi berkenan memaklumatkan sebuah maklumat resmi kepresidenan bahwa prahara Mei 1998 merupakan peristiwa Tragedi Nasional yang senantiasa akan dikenang sepanjang masa oleh bangsa Indonesia sambil tentu diharapkan tidak akan pernah terjadi kembali di masa depan di Indonesia sebagai negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com