Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Abbas: Kekejaman Israel Harus Dibalas dengan Perang Total

Kompas.com - 15/05/2021, 10:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menegaskan, Israel harus digempur total setelah sebelumnya secara bertubi-tubi membombardir wilayah Palestina.

Menurut Anwar, apa yang dilakukan Israel itu adalah suatu kekejaman dan harus direspons dengan tindakan nyata.

"Kesombongan dan kekejaman Israel memang harus dihadapi dengan cara konkret berupa perang total dengan menyerang Israel dari berbagai penjuru," kata dia dalam keterangannya dikutip Kompas.com, Sabtu (15/5/2021).

"Tidak saja oleh Hamas dari daerah Palestina tapi juga oleh Turki, Mesir dan Arab Saudi serta Iran dengan meluncurkan peluru-peluru kendali jarak menengah dan jarak jauh dari negara mereka," imbuh dia.

Baca juga: Mengenang Rachel Corrie, Pejuang Palestina yang Tewas Dilindas Buldoser Israel

Hentikan kekerasan di Palestina

Ketua PP Muhammadiyah ini juga menyatakan, serangan terhadap Israel harus terus-menerus dilakukan hingga negara pimpinan Benjamin Netanyahu itu menghentikan kekerasan terhadap Palestina.

Tak hanya itu, Israel pun harus menghormati kemerdekaan rakyat Palestina.

"Selama itu tidak dilakukan dan tidak dipatuhi oleh Israel, maka tidak ada damai dan perdamaian dengan mereka," tegas Anwar.

Anwar mengatakan, Israel harus menghentikan segala bentuk penjajahan yang dilakukannya terhadap tanah dan rakyat Palestina, dan mereka harus menghormati nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.

"Dunia terutama dunia Islam tidak boleh berdiam diri, tapi juga menghancurkan ekonominya sampai mereka bisa menghormati bangsa lain serta tidak lagi sombong dan arogan seperti sekarang ini," ujar Anwar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com