Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Rachel Corrie, Pejuang Palestina yang Tewas Dilindas Buldoser Israel

Kompas.com - 10/05/2021, 21:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketegangan antara Israel dan Palestina kembali memanas dalam beberapa hari terkahir.

Hal ini bermula ketika Israel mengancam akan mengusir warga Palestina yang tinggal di kawasan Sheikh Jarrah.

Bentrokan antara kedua pihak pun tak terhindarkan. Tercatat ratusan orang terluka akibat insiden tersebut.

Baca juga: Trending #SaveSheikhJarrah di Twitter, Apa yang Terjadi di Palestina?

Rachel Corrie

Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu yang paling menyita perhatian internasional dan masih berlangsung hingga detik ini.

Beragam upaya dilakukan untuk mencapai titik temu dalam mendamaikan kedua pihak, tapi selalu menemui jalan buntu.

Tak sedikit aktivis internasional yang terjun langsung ke wilayah itu untuk memperjuangkan hak-hak warga Palestina, salah satunya adalah Rachel Corrie.

Rachel Corrie merupakan aktivis perdamaian Amerika Serikat berusia 23 tahun dari Olympia, Washington.

Perjuangannya harus berakhir kala ia dilaporkan meninggal dunia setelah dilindas buldoser Israel pada 2003 silam.

Corrie dikenal karena kecintaannya pada perdamaian dan membela hak-hak Palestina. Ia juga sering mengungkap pelanggaran yang dilakukan Israel di wilayah Palestina, seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Pada 2003, ia pergi ke Gaza untuk tugas kuliah, yaitu menghubungkan kampung halamannya dengan Rafah sebagai bagian dari proyek sister city.

Selama tinggal di sana, ia terlibat dengan anggota Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), sebuah LSM pro-Palestina.

Baca juga: Mengenal Sheikh Jarrah, Kawasan Palestina yang Terancam Digusur Israel

Tameng manusia

Pada Maret 2003, ia bersama delapan aktivis lainnya memposisikan diri sebagai tameng manusia dalam upaya menghentikan pembokaran di kamp pengusi Rafah.

Mengutip BBC, otoritas Israel mengklaim bahwa pembongkaran diperlukan karena orang-orang bersenjata Palestina menggunakan bangunan itu sebagai tameng untuk menembaki pasukan keamanan Israel yang berpatroli.

Mereka juga menuduh adanya terowongan penyelundupan senjata di bawah perbatasan Gaza-Mesir di balik bangunan itu.

Corrie percaya bahwa identitasnya sebagai orang Barat dan rambut pirangnya akan menghalangi buldoser itu, tapi prediksinya salah.

Baca juga: Video Viral Mobil Seberangi Sungai Disebut akibat Penyekatan Mudik, Bagaimana Faktanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com