Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Batu Lahan "Basah", Pengemis Ini Raup Rp 18 Juta Per Bulan hingga Bisa Bangun Rumah

Kompas.com - 15/05/2021, 06:10 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ini cerita seorang pengemis disabilitas berinsial T asal Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang meraup uang Rp 18 juta per bulan.

Pengemis T ini sehari-hari beraktivitas makan dan minum dengan menggunakan kaki. Ia mangkal di depan Pom Bensin di Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Batu, Jawa Timur.

Hasil mengemisnya terbilang luar biasa. Ia mampu meraup uang Rp 18 juta per bulan. Alhasil, ia mampu membangun rumah dan membeli sepeda motor.

Baca juga: Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor

Dilansir Tribun Jatim, Minggu (9/5/2021), T mengaku Kota Batu adalah lahan yang basah baginya untuk meminta-minta. Dari hasil mengemis, ia memperoleh uang yang cukup besar.

"Saya sudah lima tahun di Kota Batu. Saya mangkal di Karangploso dulu, tapi penghasilannya sedikit, jadi pindah ke Kota Batu,” katanya, Minggu (9/5/2021)

"Kota Baru adalah lahan basah untuk meminta-minta," lanjut T.

Setiap hari, T mampu memperoleh pendapatan Rp 600.000 dari mengemis.

Setiap bulan, rata-rata ia mendapat Rp 18 juta.

Sementara pengeluaran tetap T per bulan Rp 500.000 untuk membayar sewa kamar kos.

Dengan pendapatannya yang besar itu, T mampu membangun rumah di kampung halamannya.

Selain itu, ia juga bisa membeli motor untuk operasional dirinya "bekerja" mengemis. Motor tersebut dipakai temannya untuk antar jemput T setiap hari.

Meraup Rp 18 juta per bulan

Sementara itu, seorang warga sekitar yang namanya enggan disebutkan membenarkan cerita tentang T.

Menurut saksi, T dijemput seseorang setiap hari untuk mengemis. Ia berangka sore dan pulang malam.

Motor yang biasa dipakai antar jemput T sebelumnya adalah Honda Beat. Namun kini bertani menjadi Honda Vario terbaru.

"Kadang-kadang pulang pukul 18.30 WIB. Kalau bulan Ramadhan pulangnya agak malam sedikit, pukul 20.00 WIB," kata warga tersebut.

Baca juga: Kasus Viral Nenek Aniaya Cucu gara-gara Setoran Mengemis Kurang, Dinsos: Dia Pemain Lama, Pengemis Rata-rata Pemalas

Ia mengaku pernah melihat T dan temannya sedang menghitung uang hasil mengemis. Paling besar Rp 1 juta dan pasling kecil Rp 300.000 per hari.

"Yang paling sering Rp 600.000 per hari. Apalagi kalau ada orang Tionghoa, sekali ngasih bisa sampai Rp 300.000," kata saksi. (Editor: Phytag)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Tren
Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Tren
7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

Tren
DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

Tren
Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Tren
Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Tren
2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Tren
Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com