Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Beduk Lebaran di Batavia

Kompas.com - 13/05/2021, 12:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Alarm tanda Idul Fitri

Akan tetapi, tak jarang beduk penanda Idul Fitri yang dinanti baru terdengar pada malam hari saat penduduk sudah mulai bersiap untuk tidur.

Penduduk yang telah memadamkan penerangan di rumah, ibu-ibu yang sudah meninggalkan dapur, hingga pemilik warung yang telah menutup kedainya, dikejutkan oleh suara beduk yang menandakan Ramadhan telah berakhir.

Suara beduk itu bak alarm yang membangunkan kembali aktivitas warga perkampungan di sekitar Batavia. Sunyi senyap suasana perkampungan berubah menjadi keramaian seketika.

Baca juga: Simak, Ini Panduan Shalat Idul Fitri 1442 H dari Kemenag

Ibu-ibu kembali sibuk di dapur mempersiapkan makanan untuk disantap setelah shalat Idul Fitri, sedangkan warung-warung kembali buka untuk melayani orang-orang yang berbelanja berbagai kebutuhan.

Begitulah keajaiban bunyi beduk di pengujung bulan Ramadhan. Sukacita amat dirasakan oleh segenap warga di perkampungan.

Momen ini bahkan juga turut dikenang oleh istri Mohamad Roem yang harus membuat ketupat secara dadakan karena beduk pengumuman Idul Fitri yang baru terdengar jelang larut malam.

Sebuah kesibukan yang menjadi ciri khas pada zamannya, namun menjadi momen tak terlupakan di tengah segala keterbatasan.

Baca juga: Panduan Lengkap Takbiran dan Shalat Idul Fitri 1442 H di Masa Pandemi Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com