KOMPAS.com - Umat muslim memanfaatkan waktu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini untuk melakukan iktikaf atau i'tikaf.
Umat muslim melaksanakan iktikaf di masjid dengan ibadah, bermuhasabah, introspeksi diri, dan mendekatkan diri ke Allah SWT.
Aktivitas yang dapat dilakukan, yakni salat wajib atau sunnah, membaca Al Quran, berzikir, dan lain sebagaianya.
Berbagai keistimewaan dari iktikaf ini menjadi hal yang diutamakan oleh umat muslim, termasuk salah satu upaya untuk meraih malam lailatul qadar.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Itikaf berasal dari bahasa Arab "Akafa" yang berati menetap, mengurung diri atau terhalangi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Itikaf merupakan berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu.
Berdiam diri ini dilaksanakan dengan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sementara itu, dikutip situs Nahdlatul Ulama (NU), secara terminologi itikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Tujuannya adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT.
Dilansir dari Kompas.com, Iktikaf atau I'tikaf umumnya dilaksanakan di masjid, akan tetapi di tengah situasi pandemi, itikaf dapat dilaksanakan di rumah.
itikaf dapat dilaksanakan di masjid dengan membaca niat:
Niat itikaf lain yang dapat digunakan seperti dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:
Waktu yang tepat menjalankan itikaf di bulan Ramadhan sebaiknya dimulai pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Terdapat ada empat rukun itikaf yang perlu diperhatikan, yakni:
Ada beberapa syarat itikaf, yakni:
1. Islam