Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggrek Tak Juga Berbunga? Ini Beberapa Penyebab dan Cara Penanganannya

Kompas.com - 26/04/2021, 15:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Untuk melalui fase-fase hidupnya, seperti bertunas kemudian berbunga, anggrek membutuhkan ritme alam. Yaitu terang di siang hari dan gelap atau teduh di malam hari.

Di waktu yang gelap itulah, tanaman anggrek akan mulai memunculkan kuncup-kuncup bunganya. 

4. Hidup di temperatur yang sama

Poin keempat ini berkaitan dengan poin ketiga. Anggrek yang ditempatkan di ruangan yang bertemperatur sama dari waktu ke waktu, biasanya akan susah berbunga.

Anggrek membutuhkan perbedaan suhu untuk memicu sel-sel tanamanya mengeluarkan kuncup bunga. Seperti suhu malam, yang biasanya beberapa derajat lebih rendah dari suhu di siang hari.

Jadi agar anggrek mau berbunga, atur perubahan cahaya dan suhu yang ada di ruangan Anda. Sesekali matikan cahaya agar anggrek mengenal ritme alam.

Baca juga: Cara Merawat Tanaman Anggrek di Dalam Ruangan

5. Kekurangan suplemen pupuk

Meski media tanam anggrek berbeda, namun anggrek juga butuh suplemen berupa pupuk yang tidak mengandung urea. 

Pupuk jenis ini menyediakan banyak nitrogen untuk anggrek, mengingat tanaman anggrek tak ditanam di media tanah yang berkecukupan unsur nitrogennya.

6. Media tanam terganggu

Memindahkan anggrek ke media tanam baru adalah persoalan yang tak mudah. Karena beberapa anggrek akan berhenti berbunga justru karena dipindahkan dari rumah lamanya.

Namun, ada pula media tanam anggrek yang mulai tak layak pakai, yang bisa menyebabkan anggrek kekurangan oksigen.

Ilustrasi anggrek di pot. SHUTTERSTOCK/IGOR KORSUNSKYI Ilustrasi anggrek di pot.

jadi untuk memutuskan memindah tanaman anggrek, cermati dulu akarnya, bukan batang-batangnya.

Jika akar mulai berwarna coklat atau mengarah ke pembusukan, maka sudah saatnya Anda mengganti media tanam. 

Baca juga: Apa Media Tanam Terbaik untuk Anggrek?

7. Terlalu banyak air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com