Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tsunami Covid-19 di India: dari Mutasi Virus hingga Pelonggaran Prokes

Kompas.com - 25/04/2021, 10:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Varian ini diberi nama B.1.617 atau disebut juga "mutan ganda".

Sejauh ini data masih terbatas, apakah mutasi ini lebih menular atau mematikan. Sehingga, para ahli masih memperdebatkan, apakah varian baru virus corona "mutan ganda" adalah faktor pendorong utama terjadinya lonjakan kasus di India

Dr Cora Constantinescu dari Rumah Sakit Anak Alberta di Calgary mengatakan B.1.617 tersebut tampaknya lebih dapat ditularkan setidaknya sekitar 20 persen.

Pada Maret, Kementerian Kesehatan India melaporkan bahwa B.1.6.1.7 ditemukan 15-20 persen pada sampel yang diurutkan dari negara bagian Maharashtra yang terpukul keras oleh Covid-19, yang menyumbang lebih dari 60 persen dari semua kasus aktif di India.

Baca juga: Mengenal Varian Mutasi Ganda yang Memicu Lonjakan Covid-19 di India

Sistem kesehatan

Masih dari The Independent, ketika virus mulai menyerang tahun lalu, aturan lockdown diberlakukan ketat di India selama berbulan-bulan untuk mencegah rumah sakit kewalahan.

India pun mengubah sistem manufaktur oksigen industri menjadi jaringan kelas medis.

Pada Oktober 2021, pemerintah mulai membangun pabrik baru untuk menghasilkan oksigen medis.

Akan tetapi, sekitar 6 bulan kemudian, masih belum jelas apakah pabrik telah beroperasi.

Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa mereka sedang "meninjau ulang untuk penyelesaian awal".

Tangki oksigen dikirim ke seluruh negeri untuk memenuhi permintaan, tetapi beberapa pemerintah negara bagian menuduh banyak yang telah dicegat oleh negara bagian lain dalam perjalanan untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Ini membuat banyak fasilitas kembali memasok oksigen ke industri dan sekarang beberapa negara bagian India menghadapi kekurangan sehingga Kementerian Kesehatan mendesak rumah sakit untuk menerapkan penjatahan.

Baca juga: Epidemiolog: Usulan Kemenkes agar WN India Dilarang Masuk Tepat, Harus Segera

Vaksinasi

Kabar baiknya, India adalah produsen utama vaksin Covid-19.

Akan tetapi, bahkan setelah menghentikan ekspor besar vaksin, pada Maret 2021 untuk mengalihkannya ke penggunaan domestik, masih ada pertanyaan apakah produsen dapat memproduksi cukup cepat.

Vaksinasi jadi salah satu cara untuk memperlambat penyebaran, tetapi Reddy mengatakan ini sangat tergantung pada kecepatan dan ketersediaan suntikan.

Beberapa negara bagian mengatakan mereka kekurangan vaksin, meskipun pemerintah federal menyangkalnya.

India mengatakan pekan lalu akan mengizinkan penggunaan semua suntikan Covid-19 yang telah mendapat lampu hijau dari WHO atau regulator di Amerika Serikat, Eropa, Inggris atau Jepang.

India akan segera memperluas program vaksinasi bagi 900 juta orang mulai dari usia 45 tahun dan ke semua orang dewasa.

Sementara itu, Reddy menyarakan agar beberapa negara bagian harus menerapkan lockdown.

"Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk menjaga langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak secara fisik, dan menghindari keramaian," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com