Tulisan-tulisannya itu dibukukan di kemudian hari lalu diberi judul Door Duisternis tot Licht atau Dari Kegelapan menuju Cahaya.
Pada 1922, tulisan itu diterbitkan menjadi buku kumpulan surat Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeh Pikiran, oleh Balai Pustaka.
Suaminya memberi kebebasan dan mendukungnya mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang.
Berkat kegigihannya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini (Sekolah Kartini) di Semarang pada 1912.
Baca juga: Video Viral Foto Pahlawan di Uang Kertas Dibuat Parodi, Ini Kata BI
Kini, Gedung tersebut disebut sebagai Gedung Pramuka.
Kemudian sekolah juga didirikan di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.
RA Kartini meninggal pada 17 September 1904 di usia 25 tahun setelah beberapa hari melahirkan. Kartini dimakamkan di Desa Bulu Kabupaten Rembang.
Baca juga: Tak Sembarangan, Ini Syarat Seseorang Bisa Dimakamkan di TMP Kalibata
(Sumber: Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho, Ari Welianto | Editor: Dony Aprian, Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.