Xanana mempunyai nama lengkap Jose Alexandre Kay Rala Xanana Gusmao.
Lahir pada 20 Juni 1946 di Manatulo, Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Melansir Britannica, Xanana adalah putra sulung dari seorang guru.
Dia bersekolah di SMA Dili, yang pada saat itu ada dalam kekuasaan Portugis.
Baca juga: Saat Kursi Menteri Jadi Rebutan Partai Politik...
Pada Mei 1974, pemerintahan baru di Portugal memberikan izin pendirian partai politik untuk menentukan masa depan Timor Leste melalui referendum yang akan dilaksanakan pada 13 Maret 1975.
Tiga partai politik ialah Persatuan Demokratik Nasionalis Timor (UDT), Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka (Fretilin) dan Asosiasi Populer Demokratis Timor (Apodeti).
Pada Agustus 1975, terjadi percobaan kudeta oleh UDT yang mendukung federasi oleh Portugis.
Baca juga: Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh?
Percobaan kudeta ini diredam oleh kelompok saingannya, Fretilin yang mengingingkan kemerdekaan penuh untuk Timor Leste.
Sementara itu, konflik juga muncul dari Apotedi yang bertujuan untuk mengintegrasikan Timor Leste dengan Indonesia.
Pada Desember 1975, Indonesia melakukan invansi dan menjadikan Timor Leste sebagai salah satu provinsi di Indonesia.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penaklukan Pertama Puncak Everest
Dari sinilah dimulainya peran Xanana. Ia masuk mendukung Fretilin dan berperan dalam kemerdekaan Timor Leste.
Xanana berada di garis depan gerakan perlawanan atas invansi Indonesia. Ia pun menjadi kepala Falintil, sebuah kelompok angkatan bersenjata untuk pembebasan Timor Leste.
Dia dan kelompoknya bergerilya dengan beroperasi dari tempat-tempat persembunyian di pegunungan.
Baca juga: Sejarah KFC dan Awal Mula Pendiriannya...