Sementara airsoft gun menggunakan gas jenis freon.
Perbedaan-perbedaan itu juga berpengaruh pada fungsi penggunaan senjata.
"Kalau air gun di Perbakin itu mempunyai nomor-nomor olimpic yang dipertandingkan, sedangkan air soft gun tidak ada fungsi sama sekali, karena dia menyerupai prototype," jelas dia.
"Makanya Perbakin tidak menggunakan itu, kecuali airsoft gun AAIPSC atau yang kita sebut action air," tambahnya.
Baca juga: Polisi Sebut Senjata yang Ditodongkan Pengemudi Fortuner di Duren Sawit adalah Airsoft Gun
Sekretaris Bidang Tembak Reaksi PB Perbakin Zaenal Arifin menjelaskan, airsoft gun digunakan untuk olahraga menembak karena memiliki tekanan rendah.
"Dia hanya bisa melobangi kertas sasaran," ungkap Zaenal dikutip dari Tribunnews (4/4/2021).
Slein itu, bentuk airsoft gun sama persis dengan senjata pada umumnya, hanya saja memiliki tenaga yang lemah.
"Kalau kena ke tubuh manusia bisa sakit, tapi tidak melukai," kata Zaenal.
Sementara itu airgun, lanjut Zaenal, sama dengan senapan angin atau senjata angin lainnya. Namun air gun bisa melukai seseorang apabila ditembakkan.
"Kita tidak menggunakan airgun untuk kegiatan olahraga," ungkapnya.
Praktisi penembak airsoft gun, Hans Simanihuruk, menyebut bahwa airsoft gun memiliki peluru yang terbuat dari plastik.
"Dengan kecepatan dan bahan dasar peluru ini, airsoft gun aman digunakan untuk permainan perang-perangan atau war game dan olahraga tembak reaksi cepat," ungkapnya.
Sedangkan airgun, pelurunya berbahan dasar metal, bisa besi, tembaga, baja atau aluminium.
Senjata airgun menggunakan gas CO2.
"Dengan bahan gas ini, air gun berkekuatan 400 hingga 500 FPS dan dapat melukai orang yang ditembaknya. Walaupun tidak menembus daging, tapi dapat memecah kulit," ungkapnya.