KOMPAS.com - Demonstran di Myanmar ramai-ramai menjadikan telur Paskah sebagai simbol perlawanan terhadap kudeta oleh junta militer Myanmar, Minggu (4/4/2021).
Mereka menggambari dan menulisi telur-telur paskah dengan pesan-pesan perlawanan, lalu mengunggahnya di media sosial.
"Kita harus menang","Revolusi Musim Semi", "Get Out MAH," tertulis dalam telur-telur paskah itu. Get Out MAH sendiri mengacu pada pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing.
People in Myanmar launched what is being called “Easter Egg Strike” on Sunday, painting and writing anti-military slogans on eggs as a symbol of defiance. #WhatsHappeningInMyanmar pic.twitter.com/fEGCfkdBOP
— Myanmar Now (@Myanmar_Now_Eng) April 4, 2021
Melalui cara ini lah, masyarakat dan demonstran anti junta militer Myanmar dapat bersuara.
Pasalnya, selama kependudukan militer atau kudeta ini, militer Myanmar membungkam jalur-jalur suara untuk berpendapat.
Arus informasi dibatasi. Internet dipotong. Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk mereka yang menentang aturan militer.
Baca juga: Menilik Konflik di Myanmar dan Solusi untuk Meredakannya...
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis memantau korban dan penangkapan sejak militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dari pemerintahan terpilih.
Mereka memperkirakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557 orang.
"Orang-orang di seluruh Myanmar terus menyerang untuk mengakhiri kediktatoran, untuk demokrasi dan hak asasi manusia," kata AAPP seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (4/4/2021).
Terlepas dari pembunuhan tersebut, pengunjuk rasa tak gentar dan bergerak melawan.
Mereka keluar setiap hari, meski dalam kelompok kecil di kota-kota kecil, untuk menolak kembalinya kekuasaan militer setelah satu dekade upaya menuju demokrasi.
AAPP mengatakan, 2.658 orang ditahan, termasuk empat wanita dan seorang pria yang berbicara dengan kru berita CNN yang berkunjung dalam wawancara di jalan-jalan kota utama Yangon pekan lalu.
Seorang juru bicara CNN mengatakan pihaknya mengetahui laporan penahanan setelah kunjungan tim.
"Kami mendesak pihak berwenang untuk informasi tentang ini, dan untuk pembebasan yang aman dari setiap tahanan," kata juru bicara CNN.
Militer melancarkan kampanyenya sendiri untuk mengontrol arus informasi dan membungkam perbedaan pendapat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.