Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Nabati Dipercaya Tingkatkan Imun dan Cegah Infeksi Covid-19

Kompas.com - 23/03/2021, 06:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini menjalani pola makan vegetarian atau mengurangi konsumsi daging dinilai lebih sehat.

Dikutip dari Kompas.com (29/7/2016), peneliti dari University of Southern California menemukan orang-orang dengan pola makan kaya protein hewani, empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan dengan mereka yang makan daging dalam jumlah sedikit atau sedang.

Dengan mengurangi asupan daging, keju, dan telur, dan menggantinya dengan sayuran berkualitas tinggi, kacang-kacangan, dan biji-bijian, tubuh akan menjadi lebih sehat. 

Baca juga: Demi Kebugaran Tubuh, Kak Seto Jadi Vegetarian sejak 2011

Vegetarian dan sistem kekebalan

Sementara itu, adanya wabah virus corona Covid-19 kemudian menimbulkan pertanyaan, bisakah pola makan vegetarian mencegah seseorang terserang Covid-19?

Melansir dari Medical News Today, pola makan vegan atau pola makan nabati tidak bisa mencegah seseorang terinfeksi, namun pola makan ini bisa membantu terbentuknya sistem kekebalan yang sehat.

Kondisi itu pada glirannya membantu seseorang terhindar dari infeksi SARS-CoV2 dan menurunkan risiko keparahannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar seseorang mengonsumsi makanan diet seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuhnya selama pandemi.

Hal tersebut termasuk makan-makanan segar yang belum diolah seperti sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Selain itu, WHO juga merekomendasikan untuk menghindari konsumsi lemak gula, dan garam, serta membatasi konsumsi daging merah 1-2 kali seminggu serta unggas 2-3 kali seminggu.

WHO juga menyarankan agar mengonsumsi tak lebih dari 160 gram daging dan kacang-kacangan setiap hari.

Pola makan dari WHO ini secara tidak langsung mengarah pada bagaimana sebaiknya pola makan nabati dikonsumsi.

Baca juga: Vidi Aldiano Pilih Jadi Vegetarian karena Hidup dengan Satu Ginjal

Beda pola makan Nabati dan Vegan

Makanan vegetarianTHINKSTOCKPHOTOS Makanan vegetarian

Pola makan nabati memiliki manfaat kesehatan termasuk baik untuk berat badan, metabolisme energi, dan peradangan sistemik.

Keuntungan tersebut bisa mendukung sistem kekebalan yang lebih sehat dan menurunkan risiko seseorang terkena dampak parah Covid-19.

Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa pola makan nabati sebenarnya berbeda dengan menyebut seseorang sebagai vegan.

Hal ini karena nabati, mengacu pada pola makan, sementara veganisme mencakup faktor lain.

Namun sejauh ini banyak juga orang yang memproklamirkan dirinya sebagai vegan hanya karena makan makanan non hewani namun dalam bentuk olahan bagian dari diet yang sebenarnya tidak memberikan manfaat besar bagi kesehatan.

Baca juga: Resep Sayur Asem Bening Versi Vegetarian

Adapun pada orang yang menggunakan pola makan nabati umumnya mereka memiliki pola makan yang sebagian besar menggunakan makanan mentah yang fresh dan utuh. Mereka memilih pendekatan tersebut karena alasan kesehatan, lingkungan maupun etika.

Meski demikian pola makan nabati tidak serta-merta berhubungan pada peningkatan sistem kekebalan.

Seseorang yang menerapkan pola makan nabati bisa saja memiliki kesehatan yang buruk karena terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, alternatif nabati dan lemak nabati.

Bila seseorang makan makanan olahan dan sedikit sayuran serta sedikit buah dan tidak melengkapi nutrisinya maka mereka justru melawan potensi manfaat dari pola makan nabati.

Baca juga: Resep Burger Tempe, Cocok untuk yang Vegetarian

Manfaat pola makan nabati

Sejumlah manfaat pola makan nabati yakni:

1. Punya banyak vitamin mineral

British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa orang dengan tingkat mikronutrien optimal mungkin lebih tahan terhadap Covid-19.

Mikronutrien merupakan vitamin dan mineral yang didapat seseorang dari makanannya.

Makanan nabati mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk kekebalan seperti seng, selenium dan vitamin A, C, dan E.

Selenium merupakan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan sistem kekebalan dan fungsi kognitif.

Orang yang memiliki cukup asuan vitamin dan mineral maka berpotensi memiliki sistem kekebalan yang baik untuk meningkatkan ketahanannya  melawan Covid-19.

Baca juga: Perjuangan Daniel Mananta demi Ikut Maraton di Luar Negeri hingga Jadi Vegetarian

2. Mengandung antioksidan

Buah dan sayur memiliki antioksidan yang tinggi.

Antioksidan merupakan senyawa untuk melawan radikal bebas dan melawan stres oksidatif.

Selain itu buah dan sayur juga mengandung senyawa tumbuhan seperti polifenol yang juga berperan sebagai antioksidan.

Sebuah tinjauan penelitian menyebutkan stres oksidatif dapat memperburuk kondisi seseorang dengan Covid-19, karena itulah pola makan nabati yang memiliki antioksidan tinggi maupun polifenol diharapkan bisa melindungi dari Covid-19.

Baca juga: Vegan dan Vegetarian Itu Berbeda, Yuk Cari Tahu Bedanya

3. Dukungan mikrobioma usus yang sehat

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa SARS-Cov-2 mengubah mikrobiota usus dan probiotik ataupun prebiotik.

Serat dalam makanan nabati menyediakan prebiotik untuk memberi makan bakteri usus.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan nabati bisa mempengaruhi mikrobioma usus dengan baik dan meningkatkan keanekaragaman bakteri yang kemudian mengurangi peradangan.

Sebuah ulasan tahun 2020 menyebut pola makan kaya serat nabati mungkin telah melindungi pasien Covid-19 di India.

Sehingga penulis menyarankan makan-makanan nabati cenderung meningkatkan mikrobiota usus yang mampu memicu respons anti-inflamasi.

Baca juga: [POPULER TREN] Link Pengumuman SNMPTN | Cara Melihat Hasil SNMPTN

4. Penurunan obesitas dan komorbid

Pola makan nabati mambantu menghindarkan seseorang dari obesitas dan kondisi kesehatan lain.

Penelitian menunjukkan infeksi SARS-Cov-2 mengakibatkan peningkatan risiko keparahan penyakit lebih besar bagi penderita diabetes atau obesitas.

Obesitas merupakan kondisi medis mendasar yang banyak dilaporkan terjadi pada tenaga kesehatan yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com