Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ekonom soal Rencana Pemerintah Impor Beras 1 Juta Ton

Kompas.com - 18/03/2021, 08:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana melakukan imlor beras sebanyak 1 juta ton di awal tahun ini.

Meski masih berupa rencana, impor beras ini banyak mendapat tentangan, karena dilakukan berbarengan dengan musim panen raya dari petani di dalam negeri.

Akibat adanya isu impor beras, harga jual gabah dari petani di pasaran menjadi tertekan.

Baca juga: Polemik Impor dan Anjloknya Harga Garam...

Peneliti di Institute for Development Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menyebut, sebaiknya memang pemerintah tidak melakukan impor beras di saat-saat ini.

"Kalau bicara impor sekarang, pas musim panen, banyak mudhorot-nya, kalau bagi petani ya, karena harga gabahnya akan jatuh," kata Rusli saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/3/2021).

Belum lagi, apabila ada pedagang besar atau tengkulak yang nakal dan memanfaatkan momentum isu impor ini untuk menekan petani melepas harga gabahnya serendah mungkin.

Baca juga: Di Balik Melambungnya Harga Kedelai Impor 2021...

Badan Pusat Statistik (BPS) membuat Kerangka Sampling area (KSA) perhitungan baru terkait beras, dan ditemukan pada 2019 dan 2020 masih terdapat surplus, karena pada 2018 Indonesia melakukan impor beras dalam jumlah besar.

Pun di awal tahun ini, Rusli menyebut BPS telah membuat prediksi adanya jumlah panen yang melimpah di awal tahun 2021.

"Januari-April (2021) BPS memperkirakan produksi beras kita di periode tersebut lebih tinggi dibanding dengan periode yang sama di tahun 2020," jelas Rusli.

"Tapi, dengan adanya data seperti itu, kenapa pemerintah ingin mengadakan impor beras?" tanya dia.

Baca juga: Di Balik Impor Sampah Plastik Berkedok Bahan Baku Industri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Tren
Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com