Impor diam-diam tersebut, imbuhnya bisa membantu kalangan petani agar tidak mendapat tekanan dari berbagai pihak, sehingga harga jual gabahnya masih bisa tinggi.
Apa yang dikhawatirkan jika impor benar dilakukan saat ini?
"Takutnya, nanti akan ada penekanan (harga) seperti ini, sehingga petani di musim tanam berikutnya itu enggak mau nanem," kata Rusli.
Baca juga: Jokowi Heran Impor Cangkul, Ini 10 Barang Lainnya yang Masih Impor
Hal yang sama terjadi pada cabai beberapa waktu yang lalu. Tahun lalu panen melimpah, akan tetapi permintaan menurun akibat adanya Covid-19 dan segala masalah turunannya.
Akibatnya hingga tiba musim tanam berikutnya stok cabai masih ada, dan petani enggan menanam. Hal itu diperparah dengan musim hujan yang masih berlangsung.
Dampaknya, saat ini harga cabai di pasaran tinggi.
"Itu bagaimana kalau membayangkan, padi. Orang enggak mau lagi nanem beras, nanti di bulan Agustus-Juli akan jadi alasan (Pemerintah) untuk impor makin tepat," sebut Rusli.
Padahal menurutnya, pihak yang pantas disalahkan atas keengganan petani menanam padi adalah pihak yang berkoar-koar akan melakukan impor beras itu sendiri.
Baca juga: Jokowi Singgung soal Impor, Berikut 10 Barang yang Masih Diimpor oleh Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.