Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Modus dan Tujuan Pembajakan Akun WhatsApp

Kompas.com - 16/03/2021, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Itu yang sebenarnya dimanfaatkan para pelaku untuk memancing, supaya kita ini tidak sadar, setengah-setengah sadar, mengirim kode yang diminta," ujar AKBP Dany.

Jika kode tersebut sudah berpindah tangan, maka semakin mudah pelaku untuk merangsek masuk ke akun WhatsApp milik kita.

Baca juga: Ramai soal Pemberitahuan WhatsApp di Status Pengguna, Bagaimana Sejarah Munculnya WA?

Tujuan

Secara garis besar, Dany menjelaskan tujuan pelaku membajak akun WhatsApp adalah untuk mendapatkan potensi keuntungan materil, juga untuk mendapatkan keuntungan di luar itu.

1. Menyebarkan hoaks dengan mengatasnamakan pemilik akun

Ketika akun sudah dikuasai, maka pelaku memiki akses dan kuasa penuh terhadap apa yang ada di dalamnya, termasuk kontak dan seluruh data percakapan yang tersimpan.

Mereka bisa memanfaatkan akun tersebut untuk menyebarkan pesan hoaks atau informasi apa pun menggunakan nomor si korban yang secara tidak langsung mengatasnamakan korban sebagai pengirim.

"Nomor kita dimanfaatkan untuk mengirimkan informasi yang memang tidak kita inginkan kepada orang lain," kata Kompol Immanuel.

Tujuan yang satu ini mungkin tidak akan menimbulkan kerugian secara materil, akan tetapi nama baik korban bisa jadi terancam dengan pesan-pesan tidak terkendali yang dikirimkan oleh pelaku kepada knbtak-kontak yang ada di akun milik korban.

Baca juga: Ramai soal Penipuan COD di Medsos, Bagaimana Mengantisipasinya?

2. Mendapatkan keuntungan materil

Tujuan kedua adalah untuk mendapatkan keuntungan materil, baik berupa uang tunai, saldo dompet digital, pulsa, dan sebagainya.

"Kebanyakan kasus yang dilaporkan sekarang pemanfaatannya untuk meminjam uang dengan alasan sedang butuh uang, keluarga sakit, ATM terblokir, pokoknya yang membuat iba. Modusnya pasti lebih banyak ke arah materi," jelas AKBP Dani.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengirimkan pesan kepada kontak-kontak yang ada secara random dan meminta sejumlah uang atau saldo atau pulsa.

Orang yang menerima pesan tersebut tidak pernah tahu bahwa akun tersebut sedang dibajak dan kemungkinan akan percaya bahwa pesan itu dikirim oleh korban yang sudah ia kenal.

Ia pun akan memenuhi apa yang diminta dalam pesan.

Namun Dani menegaskan upaya ini belum tentu berhasil, karena ada juga kemungkinan lain seperti target menyadari pesan yang ia terima merupakan modus penipuan dan lain sebagainya.

Baca juga: Sering Terima SMS Penawaran atau Penipuan? Ini Cara Melaporkannya...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Agar WhatsApp Tidak Disadap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com