Suntikan tersebut juga 66 persen efektif mencegah Covid-19 sedang hingga parah.
Vaksin dosis tunggal dinilai akan lebih mudah diluncurkan dibanding vaksin lain yang perlu dua kali penyuntikan, terutama untuk komunitas yang sulit dijangkau seperti tunawisma atau mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Meski demikian saat ini juga Johnson & Johnson juga tengah dicoba untuk diuji digunakan dalam dua dosis.
Hal ini memicu kekhawatiran tersendiri bagi penasihat FDA. Jika ternyata hasil uji menunjukkan vaksin lebih baik diberikan dalam dua dosis maka para penerima vaksin yang diberikan dalam otorisasi dosis tunggal mungkin akan merasa mereka mendapat vaksin yang tidak bekerja dengan baik.
Baca juga: 4 Klaim Keunggulan Vaksin AstraZeneca yang Baru Tiba di Indonesia
Namun saat ini, semua penasihat FDA sepakat bahwa data yang ada menunjukkan vaksin cukup untuk disahkan dalam rejimen dosis tunggal.
Johnosn & Johnson saat ini bukan satu-satunya perusahaan vaksin yang membuat vaksin dosis tunggal.
Pada 24 Februari CanSino Biologics China juga mengumumkan mereka memiliki vaksin dosis tunggal yang berbasis adenovirus lainnya dan diklaim 90 persen efektif mencegah penyakit Covid-19 parah.
Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca dari Inggris yang Baru Tiba di Indonesia
Infografik: Cara Cek Sertifikat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.