Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Yuri Gagarin, Kosmonot yang Patungnya Jadi Simbol Persahabatan Indonesia-Rusia

Kompas.com - 13/03/2021, 19:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pada masa itu, Soviet dan Amerika Serikat tengah terlibat perlombaan di bidang teknologi dan eksplorasi luar angkasa.

Demi mengukuhkan eksistensi sebagai negara terdepan di bidang tersebut, Soviet bertekad mengirimkan manusia pertama ke luar angkasa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Luar Angkasa Mendarat di Titan

Sebelum meluncurkan Yuri Gagarin, Soviet melakukan uji coba dengan menerbangkan purwarupa wahana antariksa Vostok ke luar angkasa.

Percobaan itu dilakukan dengan menggunakan boneka seukuran manusia, yang diberi nama Ivan Ivanovich, dan seekor anjing bernama Zvedochka.

Percobaan itu berhasil, dan Soviet memutuskan bahwa wahana antariksa Vostok layak digunakan untuk misi peluncuran manusia pertama ke luar angkasa.

Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?

Meluncur ke luar angkasa

Dalam proyek peluncuran manusia ke luar angkasa, Soviet memilih kandidat kosmonot dari 200 pilot pesawat tempur Angkatan Udara.

Yuri Gagarin, saat itu berusia 27 tahun, dan berpangkat letnan, terpilih sebagai salah satu kandidat kosmonot.

Pada 12 April 1961, pukul 9.07 waktu Moskow, wahana antariksa Vostok 1 diluncurkan dari pangkalan Soviet.

Pesawat ruang angkasa itu juga membawa bekal untuk 10 hari, berjaga-jaga seandainya mesinnya rusak dan Yuri harus bertahan hidup di luar angkasa.

Selama 108 menit, Vostok 1 mengelilingi bumi satu kali, dan mencapai ketinggian maksimum 327 kilometer.

Baca juga: Asteroid Berdiameter 500 Meter Dekati Bumi, Apakah Berbahaya?

Mendarat di bumi

Setelah mengelilingi bumi, Yuri berhasil masuk kembali ke atmosfer bumi, serta berhasil mempertahankan kesadaran saat ia mengalami gaya tarik gravitasi hingga 8 kali lipat saat pesawat meluncur turun.

Vostok 1 tidak memiliki mesin untuk memperlambat kecepatan, dan tidak ada cara untuk mendarat dengan aman.

Sekitar 7 kilometer dari permukaan tanah, Yuri melontarkan diri dari pesawat ruang angkasa dan menggunakan parasut untuk mendarat di bumi.

Baca juga: Indonesia Masuk 10 Negara Produsen Emas Terbesar, Berapa Banyak Emas yang Tersisa di Bumi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com